Lantas saya bertanya dalam hati, Apakah datangnya perusahaan-perusahaan di desaku menjadi berkat atau justru malapetaka. Untuk sekarang aku tidak bisa menjawabnya. Kenyataan memberitahuku yang jelas sekarang masyarakat bisa hidup enak dan bahagia, dapat uang banyak.
Tapi dalam benakku terbayang, apa yang akan terjadi nantinya setelah perusahaan ini angkat kaki dari desaku setelah mengeruk habis dan memperkosa hutan-hutan yang ada. Apa yang terjadi jika nanti para pekerja ini sudah tidak bisa dapat makan dari perusahaan karena lanjut usia. Apakah perusahaan tetap mau memelihara mereka di hari tuanya? Saya Cuma bisa berdoa semoga yang mahakuasa tidak murka karena ulah manusia yang mungkin telah berlebihan menggunakan kebebasannya dalam mengolah alam yang ia berikan untuk dikuasai
Hanya saya juga punya keyakinan, saya mau jadi manusia yang pesimistis namun tetap memiliki sikap tetap bertahan dan berpengaharapan pada hal yang terburuk terlebih dahulu, tetapi tetap mempersiapkan rencana alternatif untuk alamku, untuk desaku tercinta. Saya tetap punya keyakinan yang teguh  di luar masih banyak orang-orang yang peduli dengan alam. Orang-orang yang lebih berani menyatakan sikapnya untuk membela lingkungan hidup.
Dan pada akhirnya Kerusakan-kerusakan yang sudah terjadi akan  ada obatnya, semoga.
Jangan tanya aku, aku tak bisa apa-apa lagi..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H