Hal yang perlu kita lakukan sekarang adalah menanyakan pada diri sendiri apakah sampai saat ini saya masih memiliki rasa cemburu, iri hati, jengkel, rasa bersalah, penolakan, dan apa yang terjadi jikalau saya membiarkannya berlalu? Tentu kita akan merasa lega dan bahagia bukan.
Langkah selanjutnya sangat sederhana sekali namun tidak semua orang dapat melakukannya yakni selalu bersyukur atas kehidupan ini. Caranya sangat sederhana sekali. Cobalah sejenak kita mengkontemplasikan diri kita pada apa yang dialami anak jalanan. Tidur di sembarang tempat. Susah mencari makan dan tidak ada yang peduli dengan hidupnya.
Namun dengarkanlah kalimat yang amat indah ini keluar dari bibir mereka "Saya dapat melakukan hal yang terindah dalam hidup ini" temukanlah hal yang terindah tersebut, maka Anda akan menemukan cinta. Semoga kita semua pun mampu menemukan rahasia bersyukur.
Jadi dalam pembahasan kali ini dapat ditarik benang merah bahwa ketidakbahagiaan yang kita alami karena kita memiliki pelbagai pengertian yang keliru, yakni kebahagiaan itu terletak pada hal-hal yang ada di luar diri kita. Padahal sejatinya kebahagiaan itu ada di dalam diri kita sendiri. Dan kitalah yang menentukannya.
Sumber  buku : Jalan Menuju Tuhan oleh Anthony de Mello, SJ
                Filosofi Teras oleh Henry Manampiring
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H