Pengetahuan tentang Allah dapat diperoleh manusia dengan merefleksikan dirinya, sehingga ia akan memahami bahwa adanya di dunia ini sebelumnya tidak ada, dan kemudian menjadi ada lalu menjadi tidak ada lagi. Manusia diciptakan Allah sebab Allah menghendakinya bukan semata-mata kehendak dirinya sendiri atau karena kehendak orang tuanya, semua yang terjadi hanya karena ijin dan kuasa Allah. Sifat-sifat yang ada pada diri manusia merupakan pantulan sifat-sifat Allah. Pengetahuan tentang Allah bukan hanya spekulatif, tetapi sampai kepada bentuk peribadatan kepada Allah yang disertai dengan penyerahan, kepasrahan, ketundukan dan ketaatan. Salah satu wujud ibadah kepada Allah dengan cinta yang ditumbuhkan serta usaha mengendalikan hawa nafsu sedemikian rupa sehingga manusia dapat semakin dekat dengan Allah dengan cara yang sedekat-dekatnya.
sumber: Filsafat Ketuhanan Al-Ghazali oleh Dr. Widyastini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H