Si buah hati ayah dan ibuku
Tak pernah berkhayal dalam kalbuku
Aku datang bak keterlemparan tak mau tahu
Menyasau setiap hari menguatkan tubuhku
Tetapi lambungku tak pernah menolak waktu
Lapar lagi, makan lagi, lapar lagi, makan lagi
memusuhi penderitaan dan sahabat  hiburan
Boneka kebahagiaankah aku
Ku tanya pada angin yang menyelimuti adaku?
mengapa kebahagiaan memonopoli diriku
kapankah aku bahagia
Di saat kenyangkah aku bahagia
Di saat uangku banyak
Di saat anakku banyak
Di saat orang yang aku sayang bahagia
Di saat orang lain bahagia
Di saat aku jadi orang terkenal
Di saat aku disayang semua orang
Di saat aku punya pendidikan yang tinggi
Di saat manakah aku bahagia?
Benarkah bahagiaku ini tak aus zaman
Benarkah aku dikala semua miliku
Benarkah bahagia yang paling aku butuhkan saat ini
Sampai kapan aku dapat bahagia
Jika bahagia itu sudah aku miliki
Bisahkan tetap selamanya dalam genggamanku
Oh alunan hembusmu yang mengaliri hidupku
pertanyaan kekal
Adaku saat ini mencari apa
Cita-citaku sebenarnya untuk apa
Haruskah aku membahagiakan semua orang
Haruskah kebahagiaan orang adalah kebahagiaanku juga
Di saat orang lain bahagia tapi aku tak dapat
Mengapa aku harus sedih
Sebenarnya siapa aku ini
Untuk apa adaku saat ini
Dari mana sumber adaku
Mengapa aku tak bisa memilih adaku
Malang 17 Sep. 21
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H