Mohon tunggu...
Alfred Tono Deta
Alfred Tono Deta Mohon Tunggu... Ilustrator - Mahasiswa Fakultas Hukum UNDANA

Aktif menyuarakan Perubahan Sosial melalui Tulisan dan Program nyata. Merupakan aktivis GMKI Cabang Kupang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gerakan Pembaharuan: Kurangi Pesta Pora Utamakan Pendidikan Anak

19 Juli 2019   15:11 Diperbarui: 19 Juli 2019   15:12 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

GERAKAN PEMBAHARUAN: KURANGI PESTA PORA 

UTAMAKAN PENDIDIKAN ANAK

Oleh: Alfred Tono Deta

PENDIDIKAN memang bukan segalanya tetapi segalanya berasal dari Pendidikan. Dalam Sejarah Indonesia, Pendidikan merupakan Kunci Kemerdakaan. Orang-orang Berpendidikan seperti Tan Malaka, Johanes Leimena, Soekarno, Bung Hatta, Sutan Sjahrir, Amir Sjarifudin Harahap merupakan Faunding Father yang begitu berperan dalam Kemerdekaan.

Sesuai Program Prioritas Presiden Indonesia Jokowi Dodo yang dilansir dari Okezone.com, bahwa jokowi ingin tingkatkan Kualitas SDM di 2020. " Untuk menjaga keberlangsungan pembangunan nasional, maka pada tahun 2020 prioritas pembangunan Sumber Daya manusia (SDM) tetap terus harus dikedepankan menyambung prioritas SDM yang dimulai di 2019 ini," ujar Jokowi dalam sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu ( 63/2019).

Di Kabupaten Sumba Barat sendiri sesuai Perpres Nomor 131 tahun 2019 tentang Penetapan daerah tertinggal tahun 2015-2019, sebanyak 18 Kabupaten di NTT digolongkan daerah tertinggal dan Kabupaten Sumba Barat menduduki Peringkat Pertama Daerah Tertinggal. Daerah tertinggal adalah daerah kabupaten yang wilayah serta masyarakatnya kurang berkembang dibandingkan dengan daerah lain dalam skala Nasional.

Suatu daerah ditetapkan sebagai daerah tertinggal berdasarkan kriteria: a. Perekonomian Masyarakat; b. Sumber Daya Manusia; c. Sarana dan Prasarana; d. Kemampuan Keuangan Daerah; e. Aksesibilitas; f. Karakteristik Daerah.

Dilihat dalam hal ini, begitu terbelakangnya Kabupaten Sumba Barat dalam persaingan Pembangunan di NTT, hal ini dikarenakan Kesadaran Masyarakat masih minim akan Pentingnya Pendidikan. Karena Saya meyakini Pendidikan akan mempengaruhi segala aspek penting dalam Pertumbuhan Daerah.

Sumba Barat adalah sebuah Daerah yang diberkati Tuhan dalam banyak hal, Tanah menghasilkan Uang, Batu menghasilkan Uang, Pasir menghasilkan Uang, Hewan menghasilkan Uang, Tumbuhan, serta kaya akan Budaya yang mengenjot Pariwisata NTT maupun Dunia. Tetapi untuk mampu mengelola ini semua dibutuhkan Skill masyarakatnya untuk mengembangkan Ekonomi masyarakat menjadi Maju. SDM adalah modal yang paling pertama dan utama, Pemerintah bukan Dewa yang bisa melakukan segalanya bagi Masyarakat. Harus ada Sinergitas yang sejalan antara Pemerintah dan Masyarakat yang bahu membahu membangun daerah, sehingga Masyarakat tidak terkesan mengharapkan Bantuan Sosial tetapi Sadar dan Mandiri. Seperti yang dikatakan Mantan Presiden Amerika Serikat yang merupakan sahabat Ir. Soekarno bahwa " jangan tanyakan apa yang Negara berikan untukmu, tetapi tanyakan pada dirimu apa yang kau berikan untuk Negara".

KESADARAN BUDAYA AKAN PESTA PORA

Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara Bapak Pendidikan Indonesia adalah buah budi Manusia dalam hidup bermasyarakat". Baginya Budaya sebuah daerah adalah Identitas unik dan khas yang merupakan aspek Sosial khas bagi suatu daerah. Sehingga Budaya tidak bisa untuk dihilangkan melainkan dikurangi dikarenakan Kehidupan Masyarakat yang condong Dinamis.

Di Kabupaten Sumba Barat Budaya akan Pesta sangat dipertahankan, hal ini merupakan tradisi yang secara turun-temurun melekat dan dipertahankan. Secara Filosofi Tradisi nenek moyang ini merupakan kebiasaan masyarakat untuk mensyukuri anugerah Tuhan akan kehidupan bahwa ketika kita membantu sesama, maka ketika kita susah kita akan dibantu, sehingga kaya akan Aspek Sosialnya. Sebagai Orang Sumba Barat saya sangat sangat mendukung Budaya yang  terus dipertahankan hingga sekarang.

Kehidupan yang serba Dinamis juga menuntut untuk Masyarakat menyesuaikan dengan perkembangan Zaman. Harga-harga hewan kian membumbung tinggi, Hewan Kerbau yang dulunya di Kabupaten Sumba Barat Banyak tetapi sekarang berkurang secara drastis. Hal ini yang menyebabkan Budaya akan dinamis dan disesuaikan dengan perkembangan Zaman.

Budaya akan Pesta juga bersinggungan langsung akan Kehidupan sehari-hari Masyarakat seperti menyekolahkan anak. Jika dihadapkan pada keadaan Dilematis memilih Pesta atau sekolahkan anak apa yang akan kalian pilih?

Latar Belakang Ekonoi masyarakat Sumba pada umumnya adalah bertani, membuka lahan merupakan jalan untuk hidup. Jika saya bertanya lagi dapatkah seseorang masih bisa bekerja secara normal jika ia dituntut oleh hutang?

Sudah saatnya masyarakat untuk sadar pentingnya menyekolahkan anak. Harus ada sebuah Gerakan Kesadaran bahwa Kehormatan dan Harga diri masyarakat Sumba Barat bukan dilihat dari banyaknya Hewan yang dipotong saat Pesta atau dari sanggupkah ia untuk Kedde. Tetapi dari seberapa ia menyekolahkan anak.

Sebagai orang Sumba Barat saya sangat paham akan kebiasaan masyarakat kita. Saya mencoba mengamati orang-orang yang sekarang memimpin Sumba Barat seperti Bupati Niga Dapawole, Wakil Bupati Ngailu Toni, ada juga Julianus Pote Leba yang sukses dalam karir Organisasinya, Kebamoto seorang anak petani yang tak pernah disangka akan menjadi salah satu orang terpintar di Indonesia, Marten Ragowino Bira Kepala Desa Tebara yang berhasil menata desa Tebara menjadi lebih baik, dan masih banyak tokoh lain yang begitu menginspirasi.

Saya tidak bisa membayangkan jika nama-nama di atas dahulunya tidak sekolah, akan jadi apa dan seperti apa mereka sekarang.

Sudah saatnya kita masyarakat Sumba Barat sadar pentingnya Pendidikan anak. Katakanlah Pendidikan adalah Investasi terbesar masyarakat Sumba Barat dalam memajukan daerah menjadi lebih baik.

Sejatinya Budaya adalah Identitas Kita, tetapi bukan yang Utama. Jika menyangkut Pendidikan, sudah saatnya Kita mengurangi Pesta Pora dan Utamakan Pendidikan anak.

Akhir kata penulis ingin membagi Motivasi terbaik Ibu Adriana Willu Maru salah satu Tokoh Inspirasi penulis " Bagi saya Pendidikan anak adalah segalanya. Segala hal akan saya korbankan, demi dan untuk sekolah anak saya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun