Jikalau ini pemberhentianku
Biarkan ini menjadi naif.
Sebuh keinginan yang belenggu
Terbendung dan turun bagai hujan.
Namun disini aku adalah air
Yang terus berjalan untuk mencintaimu.
Tetapi sesekali aku juga menjadi api
Akan membakar lubuk hatimu hingga jadi debu.
Kita adalah kamis putih, yang suci
Terbalut dengan persembahan dari Allah Bapa.
Perasaanku terkubur jum'at agung
Yang mungkin akan bangkit pada hari ke tiga.
Dan dan kita akan naik ke surga
Setelah empat puluh hari lamanya.
Ketika Gabriel menanyakanku tentang dirimu?
Aku akan menjawab :
"Dia baru saja kabur membawa hatiku".
JEHUDA A. RAHAJAAN
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H