Mohon tunggu...
Liem Alfred Haryanto
Liem Alfred Haryanto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Seorang pelajar yang ingin melatih kemampuan nya dalam menulis

Selanjutnya

Tutup

Film

Memori Reformasi dalam Dokumentasi, Resensi Film Aum!

26 Maret 2024   18:03 Diperbarui: 26 Maret 2024   18:06 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mendengar hal itu Linda yang tidak terima langsung adu mulut dengan Panca yang berakhir pada perpecahan kelompok tersebut. Surya Jatitama (Jefri Nichol) yang memerankan Satriya adalah aktor yang baru saja berkecimpung di dunia akting, bersama dengan Bram Sanjaya (Aksara Dena) yang merupakan aktor senior bekerja sama dalam mewujudkan film yang memiliki pesan agar reformasi dapat segera terjadi. 

Film ini semakin menambah suasana tahun 90-an dengan penggunaan bahasa baku dalam dialog antar pemain, serta perekaman film yang menggunakan aspek rasio 4:3 dengan resolusi rendah. 

Hal ini berbanding lurus dengan cerita dalam film, dimana film tersebut direkam menggunakan camcorder seadanya. Aspek rasio 4:3 umumnya digunakan oleh stasiun TV Analog pada era sebelum tahun 2000-an. Aspek rasio 4:3 dengan resolusi 640x480 banyak digunakan pada zaman itu karena resolusi tersebut sangatlah bersahabat dengan bitrate dan storage (penyimpanan). (akurat.co, 2018 : 1) Resolusi yang tidak terlalu tajam, pewarnaan film yang sedikit kuning disertai dengan penyediaan audio yang terbatas membuat suasana film ini semakin meyakinkan bahwa film ini adalah film hasil dari kelompok mahasiswa tersebut. 

Film ini memiliki konsep mokumenter, yaitu karya fiksi yang disajikan dalam gaya dokumenter. (studiobinder, 2022 : 1) Secara singkat, mokumenter adalah dokumenter tiruan, atau parodi terhadap dokumenter suatu bidang. Dalam film ini, objek mokumenter adalah kondisi pembuatan film dibalik layar, yaitu para sutradara, produser, aktor, hingga keseluruhan anggota kru dalam pengerjaan film. Sutradara Bambang "Ipoenk" Kuntara berhasil membuat suasana pengerjaan film dibalik layar terkesan sangat nyata. Penonton seakan masuk ke dalam film dan merasakan secara langsung proses pembuatan film tersebut. 

Karena film ini mengusung genre mokumenter dan pada bagian kedua ditunjukan bagaimana proses dibalik layar, para aktor sekaligus pemain dituntut untuk dapat memerankan 2 karakter dalam 1 film. 1 karakter untuk film pada bagian pertama, dan 1 karakter yang berbeda pada bagian kedua. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain, namun semua aktor dalam film tersebut berhasil untuk mengeksekusi hal tersebut dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan terlihatnya perbedaan akting antara dua karakter dengan aktor yang sama dalam film. 

Sepanjang bagian kedua, film direkam dari sudut pandang orang pertama, yaitu Dodit sebagai orang yang bertugas untuk mendokumentasikan proses pembuatan film pada bagian pertama. Dodit berhasil menangkap semua momen krusial dalam proses pembuatan film nya, salah satunya momen lucu ketika mengambil sampel suara macan mengaum. Di sela-sela bagian kedua juga disisipkan hasil wawancara dari semua orang yang terlibat di balik layar, meliputi sutradara, produser, aktor, dan kru dibalik layar. Pendapat mereka tentang pembuatan film pada bagian pertama cukup menarik karena setiap orang memiliki opini serta keluh kesahnya masing-masing terhadap sesama anggota kru. 

Film ini mengandung makna yang cukup mendalam. Film ini mengingatkan kita bahwa kita sudah tidak lagi hidup di zaman dimana suara kita dibatasi. Kebebasan berpendapat sudah menjadi hak semua warga negara Indonesia. Oleh karena itu baiknya kita berani untuk berpendapat dan menyuarakan suara kita. 

Film Aum! sukses membawa konsep mokumenter yang cukup jarang ditemui di dunia perfilman Indonesia. Penggambaran suasana pada masa orde baru menuju reformasi yang ciamik serta sinematografi yang memukau mampu memberikan pengalaman menonton yang menarik. Film ini cocok untuk ditonton oleh kalangan remaja hingga orang dewasa, terutama bagi penggemar film yang bernuansa petualangan atau film dengan konsep yang jarang ditemui. Menurut pendapat saya melihat dari sisi konsep film, alur cerita dan sinematografi, film Aum! layak untuk diberikan skor 8.5/10

DAFTAR PUSTAKA

Akurat.co, A. (2018, 11 10). Yuk, Belajar Resolusi Video dan Aspect Ratio. Akurat.co. Diakses Maret 20, 2024, dari https://www.akurat.co/infotech/1302018440/Yuk-Belajar-Resolusi-Video-dan-Aspect-Ratio

Heckman, C. (2022, 11 13). What is a Mockumentary --- Definition, Examples & History. studiobinder. Diakses Maret 21, 2024, dari https://www-studiobinder-com.translate.goog/blog/what-is-a-mockumentary-definition/?_x_tr_sl=en&_x_tr_tl=id&_x_tr_hl=id&_x_tr_pto=tc

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun