Moge Menteri dan Ambanilanitra yang Goncang
Di Kerajaan Ambanilanitra, sebuah negeri yang terkenal dengan kekayaan alamnya namun juga birokrasi absurdnya, para menteri sedang berkumpul di ruang sidang untuk membahas anggaran tahunan. Namun, kali ini ada agenda rahasia: mereka ingin menabung demi membeli moge (motor gede) sebagai simbol status baru. Ya, bukan untuk rakyat, tapi untuk gaya hidup mereka sendiri.
Sidang dimulai dengan penuh ketegangan. Menteri Keuangan berdiri tegak sambil membawa dokumen tebal. "Rekan-rekan sekalian," katanya dengan nada serius, "untuk membeli moge impian kita, kita harus memotong anggaran siluman sebesar 50 persen!"
Langsung saja, ruangan meledak dalam debat kusir. Menteri Pendidikan meloncat dari kursinya, "Apa? Kalau anggaran siluman dipotong, bagaimana saya bisa beli spidol warna-warni untuk rapat? Ini soal masa depan anak bangsa!"
Menteri Kesehatan tak mau kalah, "Kalau begitu, jangan sentuh anggaran siluman saya! Saya butuh itu untuk membeli tisu mahal di toilet rumah sakit!"
Sementara itu, Menteri Pertahanan menggebrak meja, "Ini urusan nasional! Bagaimana bisa kita bela negara kalau helikopter dinas tidak boleh dicuci pakai shampoo impor?"
Raja Ambanilanitra, Otnaibusbus yang sedari tadi mendengarkan sambil minum teh, akhirnya angkat bicara. "Hentikan!" bentaknya. Semua menteri langsung diam, lalu menunduk seperti anak-anak ketahuan mencuri permen. Raja melanjutkan, "Kalian semua lupa bahwa anggaran siluman itu uang rakyat. Jika kalian mau moge, kalian harus bekerja keras, bukan korupsi!"
Para menteri saling pandang, kemudian mulai merancang rencana baru: membuat proyek "Pembangunan Jalan Sehat untuk Rakyat" yang sebenarnya hanya alasan untuk membeli moge secara kolektif. Namun, saat proposal diajukan, Raja tertawa keras. "Jalan sehat? Untuk apa? Supaya kalian bisa ngebut pakai moge kalian?" sindirnya.
Akhirnya, ide itu pun ditolak mentah-mentah. Para menteri pulang dengan wajah murung, tapi tetap nekat patungan dari gaji mereka, meskipun hasilnya cuma cukup untuk membeli sepeda onthel bekas.
Ambanilanitra pun kembali damai, meski sesekali terdengar suara lonceng sepeda dari istana.