Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Badan Bank Tanah (7): Peran Stretegis Badan Bank Tanah dalam Pengelolaan Tanah Kas Desa di Seluruh Indonesia

21 Januari 2025   13:41 Diperbarui: 21 Januari 2025   13:41 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi tentang pengelolaan TKD, olahan GemAIBot, dokpri)

Pertama, Pendukung Keuangan Desa. TKD sering disewakan kepada pihak ketiga, dan pendapatan yang diperoleh digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan desa, membayar honor perangkat desa, serta mendanai kegiatan sosial dan budaya.

Kedua, Cadangan Tanah untuk Kepentingan Umum. TKD berfungsi sebagai cadangan tanah yang dapat digunakan untuk kepentingan umum, seperti pembangunan infrastruktur desa, fasilitas umum, atau program pemberdayaan masyarakat.

Ketiga, Pengembangan Ekonomi Lokal. Pemanfaatan TKD diarahkan untuk mendukung kegiatan ekonomi masyarakat, seperti pertanian, perkebunan, atau usaha kecil dan menengah (UKM), sehingga memberikan manfaat langsung kepada warga desa.

Namun, meskipun memiliki tujuan mulia, pengelolaan TKD sering kali menghadapi tantangan besar, termasuk penyalahgunaan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

(ilustrasi tentang penyalahgunaan TKD oleh petugas, seperti gunungan kue yang enak, olahan GemAIBot, dokpri)
(ilustrasi tentang penyalahgunaan TKD oleh petugas, seperti gunungan kue yang enak, olahan GemAIBot, dokpri)

Tantangan dalam Pengelolaan Tanah Kas Desa

Pengelolaan Tanah Kas Desa (TKD) di Indonesia tidak hanya menghadapi masalah administratif tetapi juga berakar pada dinamika sosial dan budaya yang kompleks. Di banyak daerah, terutama di lokasi dengan sejarah panjang agraris seperti Daerah Istimewa Yogyakarta, pengelolaan TKD menjadi sangat rentan terhadap berbagai tantangan.

Dari konflik kepentingan antara pihak-pihak tertentu hingga kurangnya pemahaman masyarakat tentang hak dan kemampuan mereka untuk mengelola tanah ini, situasi ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi penyalahgunaan. Oleh karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan memahami tantangan-tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan TKD agar solusi yang efektif dan berkelanjutan dapat dirumuskan demi menuju kesejahteraan desa yang lebih baik.

Pertama, Kasus Mafia Tanah dan Penyalahgunaan Peruntukan. Di DIY, kasus mafia tanah seperti yang terjadi di Wedomartani, Sleman, menyoroti bagaimana aset desa dikuasai untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu. Dengan vonis delapan tahun penjara terhadap pelaku, pemerintah menunjukkan komitmen untuk melawan praktik ini. Namun, skala permasalahan yang lebih luas masih memerlukan pendekatan sistemik dan komprehensif.

Kedua, Kurangnya Transparansi dan Pengawasan. Penyalahgunaan peruntukan tanah kas desa sering terjadi akibat lemahnya pengawasan. Misalnya, sembilan bangunan ilegal di DIY telah ditutup karena melanggar aturan penggunaan tanah. Kasus-kasus ini menunjukkan pentingnya regulasi yang lebih tegas dan transparansi dalam pengelolaan TKD.

Ketiga, Minimnya Pemahaman dan Partisipasi Masyarakat. Banyak masyarakat desa tidak sepenuhnya memahami fungsi dan potensi TKD. Hal ini membuat mereka rentan terhadap manipulasi oleh pihak luar yang memanfaatkan celah hukum atau ketidaktahuan masyarakat lokal.

(sumber: kumparan)
(sumber: kumparan)

Belajar dari Pengalaman DIY: Pelajaran untuk Seluruh Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun