Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mempercayai Kemampuan yang Terpendam

21 Januari 2025   06:03 Diperbarui: 21 Januari 2025   08:54 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mempercayai Kemampuan yang Terpendam

"You are stronger than you think, braver than you feel, and capable of more than you imagine. Believe in yourself."

Kata-kata di atas mengingatkan kita bahwa potensi terbesar yang kita miliki sering kali tersembunyi di balik rasa takut dan keraguan diri. Mungkin kita merasa lemah, cemas, atau bahkan tidak mampu menghadapi tantangan hidup. Namun kenyataannya, kita jauh lebih kuat dan lebih mampu daripada yang kita kira.

Tulisan ini semacam rangkuman atas pelatihan menulis selama tiga hari (13-15 Januari 2025) bersama para frater calon imam Keluarga Kudus di Malang. Saya mencoba mengupas makna mendalam dari kutipan di atas, melalui lensa masalah, menimba pengalaman, dan mencari solusi.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

Tantangan dalam Mempercayai Diri

Banyak dari kita sering meragukan kemampuan diri sendiri, terutama ketika menghadapi tantangan besar. Kita sering kali terjebak dalam perasaan tidak cukup baik atau merasa tidak layak untuk mencapai tujuan besar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk pengalaman masa lalu, tekanan sosial, atau bahkan standar yang kita tetapkan untuk diri sendiri yang terlalu tinggi.

Misalnya, seorang peserta bercerita dia kesulitan untuk memulai meski dia tahu apa yang sedang dikerjakan sangat muda. Ia selalu ragu-ragu. Saya tidak memberinya solusi sesuai pengalaman saya. Saya justru mengajaknya untuk melihat pengalaman hidupnya yang membuatnya pernah sangat terpuruk bahkan menjadi ragu atas hidupnya. Setelah ia menemukan pengalaman itu, saya ajak dia untuk menarasikannya secara lengkap. Ia bisa dan berhasil. Rasa takut gagal sering kali menghantuinya. Keraguan itu seperti bayangan gelap yang menghalanginya untuk melihat kemampuan dan potensi dirinya. Ia ragu karena terlalu banyak dibebani harapan-harapan orang lain, khususnya keluarga.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita juga sering kali terpengaruh oleh persepsi orang lain. Ketika kita merasa berbeda atau gagal memenuhi ekspektasi orang di sekitar kita, kita cenderung meragukan kekuatan dan keberanian yang sebenarnya ada dalam diri kita. Hal ini mempengaruhi rasa percaya diri dan kemampuan kita untuk melangkah maju.

(olahan GemAIBot, dokpri)
(olahan GemAIBot, dokpri)

Belajar dari Tantangan dan Keberanian

Pengalaman hidup mengajarkan bahwa sering kali kekuatan terbesar kita muncul pada saat-saat paling sulit. Ketika kita merasa lemah atau takut, sebenarnya itu adalah tanda bahwa kita sedang berada di ujung batas kemampuan kita, yang sering kali menjadi titik balik untuk menemukan potensi yang lebih besar dalam diri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun