Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memaknai Kehidupan Manusia dalam Terang Sakramen Gereja Katolik

20 Januari 2025   15:11 Diperbarui: 20 Januari 2025   15:11 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehidupan dimulai dengan kelahiran, sebuah anugerah dari Allah. Dalam tradisi Katolik, bayi yang baru lahir (orang yang baru masuk menjadi Katolik) menerima Sakramen Baptis sebagai tanda penyucian dari dosa asal dan masuk ke dalam persekutuan Gereja.

Santo Agustinus pernah berkata, "Baptisan adalah kelahiran baru yang mengangkat kita dari gelap menuju terang kasih Allah." Sedangkan Psikologi perkembangan menekankan pentingnya lingkungan awal yang penuh kasih, selaras dengan peran baptisan sebagai awal perjalanan iman dalam komunitas kasih.

2. Pertumbuhan Menuju Pengampunan: Sakramen Tobat

Seiring bertambahnya usia, manusia mulai memahami dosa dan konsekuensinya. Anak-anak dan remaja belajar tentang tanggung jawab moral dan akibat dari tindakan mereka. Sakramen Tobat menjadi momen penting untuk menerima pengampunan Allah dan memulai kembali.

Dalam psikologi, proses pengampunan melibatkan pengakuan, pertobatan, dan rekonsiliasi. Hal ini sejalan dengan ajaran Gereja, di mana Tobat bukan hanya pengakuan dosa, tetapi juga komitmen untuk memperbaiki diri.

3. Makanan Rohani untuk Perjalanan Hidup: Sakramen Ekaristi

Saat manusia mulai mencari makna hidup yang lebih dalam, Sakramen Ekaristi memberikan kekuatan rohani. Melalui Komuni Kudus, umat beriman menerima tubuh dan darah Kristus sebagai sumber kekuatan.

Santo Thomas Aquinas menjelaskan Ekaristi sebagai "makanan jiwa" yang membantu manusia menjalani hidup dengan semangat kasih. Dalam tahap perkembangan manusia, momen ini mencerminkan kebutuhan akan dukungan spiritual untuk menghadapi tantangan hidup.

4. Pendewasaan: Sakramen Penguatan

Masa muda adalah waktu untuk mengambil keputusan besar dan menghadapi tantangan baru. Sakramen Penguatan memberikan kekuatan Roh Kudus kepada individu untuk menjadi saksi Kristus yang dewasa.

Psikolog Erik Erikson menggambarkan tahap ini sebagai pencarian identitas dan makna. Penguatan membantu kaum muda menjawab panggilan iman dengan keberanian dan keyakinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun