Seperti bunga tidak khawatir dengan bunga lainnya; ia hanya tumbuh menuju cahaya (mengarahkan diri pada matahari) yang ada di depannya. Kita perlu mengaplikasikan filosofi ini dalam kehidupan sehari-hari, menghargai perjalanan diri sendiri tanpa perlu membandingkan dengan orang lain. Hal ini tidak hanya membantu kita fokus pada tujuan pribadi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri kita.
Fokus Pada Tujuan Pribadi dan Berkembang Tanpa Perbandingan
Untuk menciptakan keseimbangan dalam hidup tanpa terjebak dalam perbandingan yang merugikan, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan:
Pertama, Tetapkan tujuan yang jelas dan terukur. Fokuskan perhatian pada tujuan pribadi, bukan pada apa yang orang lain capai. Kemarin dalam pelatihan menulis, saya mengajak peserta untuk tetap fokus pada guide line (semacam outline) tulisan yang sudah mereka buat. Fokus dan setia. Jangan mudah menyerah pada "desakan" ide-ide baru yang muncul belakangan. Karena itu bisa merusak mood untuk memulai menulis.
Ketika kita memiliki tujuan yang jelas, kita bisa bekerja untuk mencapainya tanpa merasa cemas tentang pencapaian orang lain. Hal ini akan memberikan rasa pencapaian yang lebih autentik dan memotivasi kita untuk terus berkembang.
Kedua, Praktikkan kesadaran diri. Luangkan waktu untuk mengenali diri sendiri, kekuatan, dan kelemahan kita. Ketahui apa yang benar-benar penting bagi kita, dan jangan biarkan perbandingan mengaburkan visi kita. Cobalah untuk menilai kemajuan kita berdasarkan usaha dan perkembangan pribadi, bukan pada standar orang lain. Usaha semacam ini menjadi semacam "ruang bermain" bagi ide-ide atau gagasan kita sendiri untuk merakit berbagai kemungkinan untuk mencapai tujuan kita.
Ketiga, Jauhi kebiasaan membandingkan. Ketika perasaan ingin membandingkan diri muncul, berhentilah sejenak dan ingatkan diri bahwa setiap individu memiliki perjalanan yang unik. Ketika peserta pelatihan kesulitan memulai tulisan karena dia merasa tidak sebagus contoh yang saya berikan, saya lalu mengajak mereka untuk konsultasi pribadi. Peserta dibantu untuk menekan tombol "start" dalam diri berdasarkan apa yang mereka temukan. Bisa dipahami bahwa kalimat pertama itu selalu menyulitkan, bukan hanya untuk pemula, bahkan penulis yang sudah professional juga kadang mengalami demikian.
Ingatlah bahwa apa yang kita capai adalah cerminan dari usaha dan waktu yang kita investasikan, bukan apa yang orang lain miliki. Dengan menanggalkan kebiasaan ini, kita bisa lebih bebas untuk berkembang dengan percaya diri.
Keempat, Nikmati perjalanan. Seperti bunga yang "mengarahkan diri" (bertumbuh menuju) pada cahaya, nikmatilah setiap langkah dalam proses kita untuk berkembang. Selepas hari pertama yang berat dan melelahkan, pada hari kedua peserta pelatihan menulis merasa lebih nyaman dengan dirinya dan mulai fokus untuk menulis. Fokuslah pada pencapaian kecil dan berikan apresiasi pada setiap kemajuan yang dicapai. Perjalanan hidup bukanlah kompetisi, melainkan sebuah perjalanan yang kita jalani dengan penuh makna.
Kesimpulan
Kata-kata ini mengingatkan kita bahwa setiap individu memiliki cara dan waktu untuk berkembang. Seperti bunga yang tidak khawatir tentang bunga lainnya, kita pun sebaiknya hanya fokus pada cahaya yang ingin kita tuju. Dengan menghargai proses, menetapkan tujuan yang jelas, dan berhenti membandingkan diri dengan orang lain, kita bisa tumbuh dan berkembang dengan lebih bijaksana dan penuh kepercayaan diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H