Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama. Editor, penulis dan pengelola Penerbit Bajawa Press. Melayani konsultasi penulisan buku.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Perjalanan Terselubung Hening

12 Januari 2025   22:23 Diperbarui: 12 Januari 2025   22:23 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(di sebuah stasiun KA, dokpri) 

Di atas rel yang berdesir kisah,
Kereta meliuk lincah menyapa malam,
Penumpang sibuk dalam dunia masing-masing,
Terselubung hening, terbungkus lamunan.

Ponsel berkilau menari di genggaman,
Tatapan tenggelam ke layar sunyi,
Cerita bisu terpahat di wajah-wajah asing,
Tak saling sapa, tak saling tahu arti.

Namun sesekali ada senyum melintas,
Membelah sekat yang berlapis kaca,
Mengingatkan bahwa perjalanan ini
Adalah persimpangan jiwa-jiwa sementara.

Perjalanan dengan kereta api sering menjadi gambaran miniatur kehidupan masyarakat modern yang sibuk dengan dunianya sendiri. Di dalam gerbong yang sempit, orang-orang berbagi ruang fisik namun sering terpisah secara emosional. Mereka tenggelam dalam perangkat elektronik, buku, atau sekadar lamunan, menciptakan batas-batas tak kasatmata antara satu individu dan individu lainnya. 

Fenomena ini menunjukkan semakin berkembangnya budaya individualisme di tengah masyarakat yang serba terhubung secara digital.

Secara sosial, interaksi antarmanusia dalam ruang publik seperti kereta mengalami perubahan besar. 

Dahulu, perjalanan kereta menjadi ruang untuk berbagi cerita atau sekadar menyapa sesama penumpang. Kini, dengan hadirnya teknologi, komunikasi tatap muka semakin tergantikan oleh koneksi virtual. 

Hal ini mencerminkan bagaimana hubungan sosial tradisional bergeser menjadi hubungan digital yang lebih personal dan individual.


Dari sisi psikologis, sikap penumpang yang sibuk dengan dunianya sendiri bisa jadi merupakan bentuk mekanisme pertahanan. 

Kereta sering kali menjadi tempat bagi orang untuk menyendiri di tengah keramaian, menikmati momen introspeksi atau sekadar mencari kedamaian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun