Ketiga, Kurangi Pengaruh Politik dalam Olahraga. Tim pengurus PSSI harus memiliki komitmen untuk menjauhkan diri dari politik. Kebijakan yang berorientasi pada prestasi (yang murni sepakbola bukan ada embel-embel lain) harus menjadi prioritas utama untuk memastikan keberlanjutan perkembangan sepakbola Indonesia.
Keempat, Pilih Pelatih yang Memahami Konteks Lokal. Pemilihan pelatih baru seharusnya didasarkan pada pemahaman terhadap budaya sepakbola dan potensi pemain nasional. Keterlibatan pelatih yang memahami kondisi liga domestik dan lawan-lawan di Asia akan sangat berpengaruh terhadap kesiapan tim dalam berbagai kompetisi.
Kesimpulan
Dengan pemecatan Shin Tae-yong, PSSI memiliki kesempatan untuk melakukan introspeksi dan merumuskan rencana baru yang berkelanjutan untuk sepakbola Indonesia. Melalui pembenahan yang menyeluruh, harapan kembali membangun fondasi yang kuat bagi kemajuan timnas di masa depan menjadi sangat mungkin.
Momen ini harus dijadikan pelajaran berharga agar sejarah tidak terulang dan kesalahan yang sama tidak terjadi lagi. Ini adalah perjalanan panjang, tetapi dengan komitmen dan tindakan yang tepat, impian akan prestasi di pentas internasional bisa tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H