Di SMA dan SMK, tantangannya berbeda. Siswa-siswinya mulai berpikir tentang masa depan. Bram merasa bertanggung jawab untuk membimbing mereka menghadapi dunia. "Jangan takut gagal," pesannya. "Setiap luka adalah guru yang baik."
2024 menjadi tahun penuh warna bagi Bram. Ia memulai dengan luka, kehilangan, dan rasa sakit. Namun, di balik semua itu, ia menemukan syukur. "Langit tak pernah marah," gumamnya suatu sore, "meski hujan turun."
Ketika tahun berakhir, Bram menutup catatan harian dengan doa. Ia memandang langkah-langkah kecilnya sebagai awal dari sesuatu yang besar. Karena baginya, hidup adalah perjalanan menuju langit luas, di mana setiap luka, tawa, dan air mata menjadi bagian dari mosaik indah.
***
Tulisan terakhir di tahun 2024
Sampai jumpa di tahun 2025
Mari menjumpai sesama dengan tulisan-tulisan kita
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI