Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Quo Vadis Penegakan Hukum (1): Kejagung dan KPK di Persimpangan Integritas?

27 Desember 2024   20:56 Diperbarui: 27 Desember 2024   20:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(foto Harvey Moeis dalam sidang kasus korupsi timah, foto: detik.com)

Di tengah kekecewaan masyarakat terhadap penegakan hukum yang tampaknya tidak lagi berpihak kepada keadilan, penting bagi kita untuk mempertanyakan langkah-langkah yang perlu diambil.

Perwujudan hukum yang adil dan transparan adalah kunci untuk memulihkan kepercayaan publik yang telah lama tergerus oleh berbagai skandal dan ketidakberdayaan institusi penegak hukum.

KPK dan Kejagung harus mengambil langkah tegas dengan menyasar kasus-kasus besar yang berpotensi mengubah wajah korupsi di Indonesia. Keberanian untuk mengambil tindakan nyata, bukan sekadar retorika, adalah kunci untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat.

Untuk mengembalikan kepercayaan publik, ada beberapa langkah mendesak yang perlu dilakukan:

Pertama, Reformasi Kejaksaan dan KPK. Institusi ini harus kembali pada tugas utama mereka, menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Pembersihan internal dan penguatan integritas adalah langkah pertama yang tidak bisa ditawar.

Kedua, Transparansi dan Akuntabilitas. Publik perlu dilibatkan dalam pengawasan proses hukum. Transparansi dalam penyelidikan dan persidangan kasus-kasus besar dapat menjadi jawaban atas kekecewaan masyarakat.

Ketiga, Hukuman Maksimal untuk Koruptor. Vonis ringan bagi koruptor tidak hanya melukai rasa keadilan, tetapi juga memperburuk persepsi terhadap efektivitas hukum. Hukuman maksimal harus diterapkan sebagai bentuk pencegahan dan pembelajaran.

Arah Baru atau Jalan di Tempat?

Pertanyaan besar yang harus dijawab oleh Kejagung dan KPK adalah: apakah mereka akan memilih untuk berubah dan menegakkan hukum dengan penuh integritas, atau justru membiarkan kepercayaan masyarakat terus terkikis?

Penegakan hukum di Indonesia berada di persimpangan. Keberanian dan komitmen untuk menghadapi tantangan adalah kunci agar hukum tidak sekadar menjadi alat bagi kepentingan segelintir pihak.

Sumber Berita

https://news.detik.com/berita/d-7704058/vonis-separuh-tuntutan-harvey-moeis-tuai-banyak-kritik-ini-kata-kejagung?mtype=mpc.ctr.A-boxccxmpcxmp-modelA

https://news.detik.com/berita/d-7702791/pusako-kritik-vonis-6-5-tahun-harvey-moeis-perlemah-pemberantasan-korupsi

https://news.detik.com/berita/d-7700998/alasan-bantu-teman-bikin-vonis-harvey-moeis-jauh-lebih-ringan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun