Ketika kita menghadapi tantangan dalam hidup, ingatlah bahwa seperti Maria, kita juga dipanggil untuk berserah kepada Tuhan. Dengan sikap ini, kita sebenarnya sedang menghidupkan harapan.
Dalam setiap langkah kita, kita meyakini bahwa Tuhan selalu menyertai dan menyediakan jalan, meskipun kita tidak melihat gambaran utuh dari rencana-Nya.
Sukacita dan Pengakuan Iman Elisabeth
Elisabeth, dalam sambutannya, mengekspresikan sukacita yang mendalam ketika mengakui kehadiran Yesus di dalam rahim Maria. "Diberkatilah engkau di antara perempuan dan diberkatilah buah tubuhmu." (Lukas 1:42).
Pernyataan Elisabeth adalah pengakuan iman yang kuat, yang mengajak kita untuk menyadari bahwa kehadiran Tuhan dalam hidup kita seharusnya menginspirasi sukacita. Dengan mengakui kehadiran Yesus dalam hidup kita, kita juga diajak untuk membagikan sukacita ini kepada orang lain.
Harapan, yang dibangun dari keyakinan bahwa Tuhan hadir, memberikan kita kekuatan untuk mengatasi kesulitan. Di dunia yang sering kali merasakan kehilangan harapan, kita dipanggil untuk menjadi cahaya yang menyinari gelapnya kegalauan dengan sukacita iman kita.
Penutup: Mengobarkan Api Harapan
Pada minggu Advent keempat ini, marilah kita menyambut kehadiran Kristus dengan semangat yang baru. Dengan teladan Maria dan Elisabet, kita diundang untuk menyebarkan harapan dan sukacita di tengah-tengah sesama.
Setiap langkah kecil yang kita ambil untuk mengunjungi, mendengar, dan berbagi dapat menjadi api harapan yang nyata bagi banyak orang. Seperti yang dinyatakan oleh Paus Fransiskus, "Harapan tidak mengecewakan." Mari kita hidupkan harapan ini dengan iman yang kokoh dan kasih yang tulus.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H