Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Antara Kelahiran dan Kehilangan, Kita Diajarkan Untuk Menghargai Setiap Detik Hidup

18 Desember 2024   22:06 Diperbarui: 18 Desember 2024   22:06 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah kehilangan, kita juga diingatkan akan janji Tuhan akan kehidupan kekal. Apa yang kita anggap sebagai akhir sebenarnya adalah awal dari sesuatu yang baru di hadapan Sang Ilahi.

Kematian bukanlah hal yang menakutkan, melainkan sebuah penggalan dari perjalanan kita menuju persekutuan abadi dengan Allah. Mgr Michael Angkur kini telah kembali ke pangkuan-Nya, di mana setiap air mata dan jerih payahnya di bumi ini berbuah dalam sukacita abadi di surga.

Harapan dalam kehilangan mengajarkan kita untuk melihat melalui lensa iman, bahwa setiap duka dan kesedihan adalah bagian dari rencana Allah yang lebih besar. Setiap orang yang kita cintai yang telah pergi meninggalkan kita tidak hanya meninggalkan kesedihan, tetapi juga warisan kasih, nilai, dan ajaran yang terus hidup dalam hati kita.

Harapan ini memberi kita kekuatan untuk melanjutkan perjalanan, untuk merayakan hidup yang telah diberikan kepada mereka, dan untuk menjalankan visi mereka dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan harapan, kita memahami bahwa meskipun tubuh fisik kita terpisah, jiwa kita tetap terhubung dalam kasih dan persekutuan yang tak hilang oleh waktu.

Kita diingatkan bahwa setiap perjalanan menuju keabadian adalah suatu pengantaran kepada kebahagiaan yang abadi, di mana kita akan bertemu kembali dengan mereka yang kita cintai dalam pelukan kasih Ilahi.

Merayakan Hidup yang Diberikan

Mari kita menengadah dan merayakan hidup yang diberikan Tuhan kepada kita. Mari kita ingat bahwa setiap hari adalah hadiah, dan bahwa kita diundang untuk menjalani hidup ini dengan penuh kasih, pengharapan, dan iman.

Saat kita menjaga roh kepemimpinan Paus Fransiskus dan melakukan yang terbaik untuk meneruskan warisan Mgr Michael Angkur, kita akan menjadi saksi nyata bagi kasih Allah yang tiada akhir.

Sebagai umat Katolik, biarkan kita bersatu dalam doa, mendoakan kedua gembala kita: Paus Fransiskus dalam perayaannya dan Mgr Michael dalam ingatan kita.

Mari kita terus berjuang dalam iman, cinta, dan pelayanan, sehingga kehidupan kita pun dapat menjadi berkat bagi orang lain. Di tengah suka dan duka, mari kita ingat bahwa kita semua adalah anak-anak Allah, dipanggil untuk hidup dalam kasih dan pengharapan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun