Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Merajut Warisan Leluhur dalam Harmoni Masa Kini

17 Desember 2024   23:05 Diperbarui: 18 Desember 2024   11:35 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dua siswa sedang melayani seorang pengurus yayasan yang lansia mengikuti prosedur teaching factory, didampingi guru, foto: Binatama)

Merajut Warisan Leluhur dalam Harmoni Masa Kini

Di usia 12 tahun, SMK Kesehatan Binatama tidak hanya merayakan perjalanan waktu, tetapi juga menawarkan harapan dan inspirasi bagi generasi masa depan melalui tema yang diusung: "Herbal Nusantara: Warisan Leluhur, Harmoni Masa Kini." Acara ini menjadi saksi hidup bagaimana pengetahuan kuno dapat diintegrasikan dengan inovasi modern, membawa dampak positif bagi kesehatan, lingkungan, dan ekonomi lokal. Dalam suasana ceria dan penuh semangat, keluarga besar SMK Kesehatan Binatama bersatu menjadi bagian dari perjalanan ini.

(buku hasil karya guru, dokpri)
(buku hasil karya guru, dokpri)

Momen Berharga dalam Perayaan

Tiga momen penting menandai perayaan ulang tahun ini, dimulai dengan peluncuran buku yang mengisahkan perjalanan luar biasa para guru. Buku berjudul "Dua Peran Satu Cita, Guru-Guru yang Menginspirasi," berisi 30 kisah yang ditulis oleh para pendidik dengan harapan untuk menyemangati generasi muda.

Komposisi penulis pun bervariatif, ada yang mengabdi di sekolah ini sejak masih berstatus sebagai SMA (tahun 1982) hingga beralih menjadi SMK 12 tahun silam, juga guru yang baru lulus kuliah.

Buku ini, yang diterbitkan oleh Bajawa Press, bukan hanya sebuah dokumentasi, tetapi juga sebuah penghargaan atas dedikasi mereka dalam mendidik dan membimbing.

(penyerahan hasil karya secara simbolik, dokpri)
(penyerahan hasil karya secara simbolik, dokpri)

"Kisah-kisah ini adalah cermin dari ketekunan dan cinta para guru," ujar Ibu Nuri Hastuti, Kepala SMK Kesehatan Binatama. "Kami ingin siswa mengetahui bahwa perjalanan mereka memiliki dukungan yang kuat dari para pendidik." Melalui buku ini, setiap kata yang terukir memancarkan semangat perjuangan, menggugah siswa untuk menghargai usaha yang telah dilakukan untuk mereka.

Lalu untuk mendukung literasi dan SMK PK, para siswa juga ikut menulis. Setiap kelas menulis dua buku: puisi dan cerpen serta satu naskah drama gabungan kelas X dan XI. Jadi totalnya ada tujuh buku siswa yang ikut launching.

(Foto bersama perwakilan Yayasan bersama kepala sekolah di depan poli lansia, foto ibu Agustina Surani)
(Foto bersama perwakilan Yayasan bersama kepala sekolah di depan poli lansia, foto ibu Agustina Surani)

Peluncuran Teaching Factory: Rumah Sehat Lansia Binatama

Acara HUT ke-12 yang ditandai dengan pemotongan tumpeng ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Binatama, Drs. Suharman, M.Pd; ketua komite sekolah, Ibu Hj. Sulasmi, serta Pengawas Balai Pendidikan Menengah Kabupaten Sleman, Ibu Estika Widiatni, S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutan mereka, ketiganya mengharapkan SMK Kesehatan Binatama semakin jaya dan inovatif mengikuti derap teknologi (khusunya teknologi kesehatan).

(moment ketika guru mengatur barisan sebelum perayaan bersama, dokpri)
(moment ketika guru mengatur barisan sebelum perayaan bersama, dokpri)

Momen berikutnya adalah peluncuran Teaching Factory, yang mengusung tema layanan kesehatan bagi lansia. Rumah Sehat Lansia Binatama berfungsi sebagai ruang konsultasi dan pendampingan kesehatan, memberikan wadah bagi siswa untuk terlibat langsung dalam kegiatan profesional.

Di sini, para siswa belajar tidak hanya tentang teori kesehatan, tetapi juga praktik langsung dalam merawat dan mendampingi orang tua. Dengan pendampingan guru-guru yang mumpuni dan profesional di bidang keperawatan dan farmasi, para siswa dibantu untuk mampu melihat peluang usaha melalui pengembangan keahlian keperawatan dan farmasi. 

Apalagi tantangan ke depan, tenaga-tenaga keperawatan yang profesional dan tenaga farmasi yang mumpuni sangatlah dibutuhkan, termasuk dalam merawat generasi yang lebih tua. 

"Kami berkomitmen untuk memberikan edukasi kepada siswa tentang pentingnya merawat generasi yang lebih tua dan mengintegrasikan pengetahuan herbal ke dalam praktik sehari-hari," lanjut Ibu Nuri.

Di sinilah penghubung antara warisan budaya dan kebutuhan modern terasa nyata, mendukung penciptaan lingkungan yang ramah dan mendukung bagi lansia.

(Ibu Agustina Surani penanggjawab Rumah Sehat memberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan, foto: Binatama)
(Ibu Agustina Surani penanggjawab Rumah Sehat memberi penjelasan tentang prosedur pemeriksaan, foto: Binatama)

Expo dan Pasar Murah: Kreativitas di Tangan Anak Muda

Puncak dari perayaan adalah expo dan pasar murah yang menampilkan hasil kreativitas siswa. Berbagai produk berbahan dasar herbal Nusantara yang dikembangkan oleh siswa kelas farmasi dan keperawatan menarik perhatian pengunjung.

Dari sabun ampas kopi, pestisida organik, hingga pengharum ruang alami, setiap produk tidak hanya menunjukkan inovasi, tetapi juga merupakan perwujudan dari tema acara.

(dua siswa sedang melayani seorang pengurus yayasan yang lansia mengikuti prosedur teaching factory, didampingi guru, foto: Binatama)
(dua siswa sedang melayani seorang pengurus yayasan yang lansia mengikuti prosedur teaching factory, didampingi guru, foto: Binatama)

Kegiatan ini mengundang partisipasi orang tua wali murid, yang tidak hanya hadir untuk mengambil rapor pendidikan, tetapi juga membantu anak-anak mereka memasarkan produk.

"Melibatkan orang tua dalam proses ini sangat penting. Ini memberi kesempatan bagi siswa untuk belajar berwirausaha dan mengaplikasikan pengetahuan mereka di dunia nyata," jelas Ibu Nuri.

Dengan produk-produk seperti hair tonic daun jambu dan biodeo pocket spray-antiperspirant alami semprot daun bidara, siswa menunjukkan bahwa ramuan tradisional bisa dipadukan dengan cara modern.

Setiap pembeli tidak hanya membawa pulang produk, tetapi juga mendapatkan pengetahuan tentang manfaat kesehatan dari rempah dan tanaman lokal.

(beberapa brosur produk hasil karya siswa, dokpri)
(beberapa brosur produk hasil karya siswa, dokpri)

Memaknai Herbal Nusantara: Warisan Leluhur dan Harmoni Masa Kini

Tema utama yang diusung, "Herbal Nusantara: Warisan Leluhur, Harmoni Masa Kini," berisi makna mendalam tentang bagaimana masyarakat kita dapat memanfaatkan warisan tradisi untuk kepentingan yang lebih luas.

Herbal Nusantara adalah simbol kekayaan alam dan pengetahuan leluhur yang telah terbukti di sepanjang sejarah dalam memberikan solusi kesehatan.

Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan yang holistik dan keberlanjutan, tema ini mengajak setiap individu untuk tidak hanya menghargai tetapi juga mengimplementasikan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Kegiatan ini menegaskan bahwa saat kita terhubung dengan alam dan memanfaatkan potensi lokal, kita juga menjadi bagian dari solusi global untuk tantangan kesehatan dan lingkungan.

Dalam proses menciptakan produk, siswa diajarkan untuk menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan menerapkan konsep zero waste. Dengan meracik Zymeco Deterjen Cair ramah lingkungan dan ekosoak, mereka belajar bertanggung jawab terhadap lingkungan.

"Kami ingin siswa memahami bahwa keberlanjutan adalah kunci untuk masa depan yang lebih baik," tambah Ibu Nuri.

Kesadaran ini tidak hanya membentuk individu yang peduli akan kesehatan pribadi, tetapi juga lingkungan di sekitar mereka. Siswa diharapkan menjadi agen perubahan yang mampu menghargai warisan budaya sekaligus menyiapkan diri untuk tantangan zaman modern.

(Pak Ghotama, waka kesiswaan sedang membaca doa, dokpri)
(Pak Ghotama, waka kesiswaan sedang membaca doa, dokpri)

Sebuah Langkah Menuju Masa Depan yang Lebih Baik

Perayaan HUT ke-12 SMK Kesehatan Binatama adalah lebih dari sekadar perayaan ulang tahun. Ini adalah momentum untuk berpikir ke depan, mengintegrasikan nilai-nilai tradisional dengan teknologi modern, dan menciptakan potensi yang tak terbatas bagi generasi mendatang.

Dengan menanamkan semangat kewirausahaan, menghargai warisan budaya, dan menciptakan lingkungan yang sehat, SMK Kesehatan Binatama sedang membangun fondasi yang kuat bagi siswa untuk menghadapi masa depan.

Ketika warisan leluhur dan harmoni masa kini digabungkan, masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan di depan mata: sebuah harapan yang dapat terpercaya dan dijalani oleh generasi mendatang.

(siwa dan wali kelas merayakan syukur dengan makan bekal masing-masing, dokpri)
(siwa dan wali kelas merayakan syukur dengan makan bekal masing-masing, dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun