Sedangkan Santo Thomas Aquinas menambah dimensi yang lebih dalam pada pengakuan ini. Ia mengajarkan bahwa Alkitab tidak hanya berfungsi sebagai pedoman moral, tetapi juga merupakan wahyu ilahi yang menjelaskan kebenaran tentang hakikat manusia dan relasinya dengan Tuhan.
Dalam Summa Theologica, Aquinas menekankan bahwa melalui Alkitab, kita dapat memperoleh pengetahuan yang lebih dalam tentang diri kita sendiri dan tujuan penciptaan kita, sehingga mendorong kita untuk tumbuh dalam kebajikan dan mendekat kepada Tuhan.
Baginya, Alkitab adalah sumber kebijaksanaan yang tidak ternilai dalam perjalanan kita untuk menjadi pribadi yang lebih baik, memampukan kita untuk mengimplementasikan nilai-nilai Kristiani dalam kehidupan sehari-hari.
Pandangan Paus tentang Alkitab
Dalam pembicaraan mengenai Alkitab, Paus Fransiskus juga memberikan pandangan yang mendalam. Ia menyatakan bahwa "Alkitab adalah jantung spiritual kehidupan kita dan merupakan sumber kekuatan yang tak terbatas."
Paus menekankan bahwa dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan, kita tidak hanya mendapatkan pengetahuan tetapi juga kekuatan untuk mengubah hidup kita dan lingkungan sekitar.
Dalam ensikliknya "Veritatis Gaudium," Paus Fransiskus mendorong umat Katolik untuk menjadikan Alkitab sebagai bagian integral dari kehidupan sehari-hari, berdoa dengan Firman, dan membagikan cinta Allah kepada sesama.
Selain Paus Fransiskus, Paus Benediktus XVI juga menekankan pentingnya Alkitab dalam kehidupan iman. Dalam surat apostoliknya "Verbum Domini," ia menekankan bahwa Alkitab seharusnya menjadi roti harian umat Tuhan.
Menurut Benediktus XVI, membaca Kitab Suci harus dilakukan dengan iman dan semangat untuk menemukan kebenaran yang Allah ingin sampaikan kepada kita.
Ia mengajak semua orang untuk memperdalam relasi mereka dengan Tuhan melalui pembacaan Alkitab, karena dengan demikian kita dapat membangun fondasi yang kokoh dalam iman dan menumbuhkan kehidupan spiritual yang matang.
Dalam pandangannya, Alkitab adalah sarana untuk memahami rencana keselamatan Allah, dan melalui firman-Nya, kita dipanggil untuk menjadi alat kasih dan pembawa kedamaian di dunia.