Kombinasi kelelahan fisik dan mental akibat perjalanan panjang bisa menciptakan siklus negatif. Saat seseorang merasa tidak bugar dan tertekan, dorongan untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan keluarga atau berpartisipasi dalam aktivitas yang menyenangkan pun berkurang.
Akibatnya, hubungan sosial melemah dan rasa kesejahteraan secara keseluruhan menurun. Penelitian menunjukkan bahwa pekerja yang menghadapi tingkat stres yang tinggi akibat perjalanan cenderung memiliki kesehatan fisik yang buruk, ditandai dengan peningkatan risiko penyakit jantung, obesitas, dan masalah kesehatan lainnya.
Dampak perjalanan panjang bukan hanya soal waktu dan biaya; ia juga menyentuh aspek kesehatan fisik dan mental yang lebih dalam. Dengan memahami hubungan ini, kita dapat mengambil langkah yang lebih bijak dalam merencanakan perjalanan sehari-hari dan mencari solusi yang lebih baik untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Solusi Kebijakan WFH dan Hybrid
Di tengah masalah perjalanan panjang yang melelahkan, kebijakan Work From Home (WFH) dan model kerja hybrid muncul sebagai harapan baru. Dengan memanfaatkan teknologi, kita bisa mengurangi waktu dan biaya perjalanan yang selama ini menyita energi.
Banyak orang melaporkan peningkatan produktivitas ketika bekerja dari rumah, jauh dari keramaian dan gangguan lingkungan kantor. Namun, seperti halnya dua sisi mata uang, tidak semua berjalan mulus.
Keuntungan dan Kerugian Kerja Model WFH dan Hybrid
Model kerja Work From Home (WFH) dan hybrid menjadi solusi yang menarik dalam menghadapi tantangan perjalanan panjang dan stres kerja. Keuntungannya mencakup fleksibilitas waktu yang memungkinkan karyawan untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi, serta pengurangan stres akibat perjalanan yang melelahkan.
Selain itu, banyak pekerja melaporkan peningkatan produktivitas saat bekerja dalam lingkungan yang lebih nyaman. Namun, di balik keuntungan tersebut, terdapat pula kerugian yang perlu diperhatikan.
Kehilangan koneksi sosial dengan rekan kerja dan risiko kebingungan peran antara pekerjaan dan kehidupan pribadi dapat memicu burnout. Selain itu, tidak semua jenis pekerjaan cocok untuk diterapkan dalam model WFH atau hybrid, yang mengharuskan perusahaan untuk melakukan evaluasi mendalam tentang apa yang paling efektif bagi setiap tim dan fungsi pekerjaan.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mempertimbangkan dengan cermat keuntungan dan kerugian ini dalam merancang kebijakan kerja yang sesuai.
Ada beberapa keuntungan jika ada model WFH atau hybrid, antara lain: Pertama, Fleksibilitas Waktu. Karyawan dapat menyesuaikan jam kerja dengan lebih baik, yang memungkinkan mereka untuk mengatur waktu dengan lebih efisien. Ini sering kali menghasilkan keseimbangan kerja-hidup yang lebih baik.