Teh Lokal di Kedai Teteh Rina
Di tengah deretan pohon teh yang menjulang dan suasana mendamaikan, terdapat sebuah kedai unik yang menjelma menjadi surga bagi para pecinta teh. Kedai milik Teteh Rina bukan hanya sekadar tempat untuk menikmati berbagai jenis teh, melainkan juga panggung cerita yang penuh dengan tawa dan pertemuan tak terduga.
Pemilik kedai teh ini, seorang teteh yang bijaksana dan sangat ramah. Kedai ini dikelilingi oleh tanaman teh yang rimbun dan terasa segar setiap kali seseorang masuk. Teteh Rina, pemilik kedai, dikenal sebagai penjual teh legendaris yang selalu berhasil menghadirkan aroma dan rasa teh lokal yang tiada duanya.
Suatu hari, dua pemuda, Andi dan Budi, berkunjung ke kedai teh Teteh Rina. Keduanya adalah sahabat yang sama-sama menyukai teh, tetapi dalam satu hal mereka berbeda: Andi lebih suka teh hitam, sementara Budi adalah penggemar berat teh hijau. Mereka masuk ke kedai dengan semangat dan rasa penasaran.
"Wow, lihatlah tempat ini, Andi! Aromanya, sepertinya ada yang spesial di sini!" kata Budi dengan semangat.
"Ya, Budi. Kita harus coba semua teh yang ada!" jawab Andi, sambil menatap deretan botol teh yang penuh warna.
Begitu tiba di meja kasir, Teteh Rina menyambut mereka dengan senyuman hangat. "Selamat datang, nak. Teh apa yang ingin kalian coba hari ini?"
Andi dan Budi saling bertukar pandang. "Teteh, bisakah kami mencicipi teh lokal yang terkenal di sini?" tanya Andi dengan penuh percaya diri.
"Ah, tentu saja! Kami punya teh Poci dari daerah sini. Rasanya khas dan sangat menyegarkan. Apakah kalian mau mencoba?" jawab Teteh Rina.
Mendengar kata "Poci", wajah Andi menampilkan ekspresi mencolok. "Poci? Bukankah itu nama perabotan? Kenapa namanya Teh Poci?"