Sayembara Tajir: Maruarar dan Uang 8 M di Pagi Buta!
Pagi cerah! Burung berkicau dan matahari mulai menampakkan sinarnya. Berita terbaru dari dunia politik Indonesia memecahkan keheningan. Maruarar Sirait, politisi dari Partai Gerindra, mendadak mengumumkan sayembara senilai Rp 8 miliar untuk siapa saja yang bisa menangkap Harun Masiku, mantan rekan separtainya di PDIP.
Kabarnya, Maruarar berusaha dengan gigih agar "negara tidak kalah sama koruptor." Namun, semua orang bertanya-tanya, tiba-tiba saja dia seolah jadi "superhero" anti-korupsi setelah pindah partai!
Begitu duduk di sebuah kafe sambil menyeruput kopi, Maruarar dengan penuh semangat menjelaskan, "Setelah ngesot ke Gerindra, saya berani keluarkan Rp 8 miliar buat tangkap Harun! Dulu? Ah, saya hanya sibuk rapat sambil main catur, enggak ada yang terlintas."
Sementara itu, seorang pengamat politik di meja sebelah tidak bisa menahan tawanya. "Om Maru, ini uang dari mana?" tanyanya penasaran. Maruarar tersenyum nakal, "Hasil jualan online saya! Bonus dari penggemar saya di medsos, dong."
Waow, kalau dulu dia tajir melintir, sekarang setelah pindah partai malah semakin melintir tajirnya. Enak ya kerja jadi orang partai. Begitu kura-kura (eh kira-kira) cemburunya rakyat kismin alias miskin yang harus ngos-ngosan dan peras keringat biar dapat 8 ribu.
Ironisnya, saat masih di PDIP, Maruarar tidak pernah terlintas untuk menggelar sayembara internal guna mencari Harun. Kini, setelah berlabuh di Gerindra, dia membuat langkah yang membuat semua orang terperangah. "Eh, Harun! Di mana kamu? Dulu kita ketawa bareng di ruang rapat, sekarang kayak jaga jarak kaya mau nunggu bis!" teriak Maruarar sambil mengelus dompetnya yang terisi penuh.
Di sisi lain, Chico Hakim, juru bicara PDIP, hanya bisa geleng-geleng kepala sambil berkomentar, "Maruarar ini jelas caper. Kalau mau jadi pahlawan, jangan sambil cari panggung! Mestinya dia fokus pada kementeriannya, bukan sibuk mikirin Harun Masiku."
Namun, Maruarar sepertinya sangat serius. "Saya enggak mau negara kalah sama koruptor. Harun itu simbol bobroknya penegakan hukum kita," ungkapnya dalam siaran pers, sembari menjanjikan, "Uang 8 miliar ini sebagai porsi dari cinta kasih. Mari kita tangkap Harun, dan uang ini bisa digunakan untuk membantu rakyat!"
Tetapi saat ditemui di kafe, Maruarar mengakui, "Saya sih jujur aja, sayembara ini mirip acara kuis. Ada pertanyaan, ada hadiah, siapa yang cepat, dia dapat deh! Tapi jawaban harus mengungkap 'rahasia kepergian' Harun. Nah, itu uang Rp 8 miliar saya!"
Mendengar meriahnya suasana sayembara ini, teman-teman Maruarar di Gerindra pun mulai mendaftar. "Siapa yang bawa Harun balik, dapat bonus kopi dan kue gratis dari saya!"
Di tengah tawa ini, Maruarar tak hanya menjadi terkenal, tetapi juga dicemooh dan jadi bahan lawakan di kafe-kafe. "Sayembara ini konyol, tapi setidaknya menjadikan hari-hari politik kita lebih ceria," gumam Chico sambil tertawa lepas.
Siapa sangka, Maruarar bakal jadi bintang dari drama politik yang penuh komedi! Dari seorang yang terlihat serius, kini dia bertransformasi menjadi jagoan dengan dompet tebal, berusaha menegakkan keadilan sambil menyajikan tawa. Mari kita lihat siapa yang akan menangkap Harun Masiku, siapa tahu ada yang mendapatkan segudang kue dan kopi gratis.
SUMBER BERITA:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H