Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Adipati Konyol, Aktor Cinta Tahta di Negeri Huhuhaha

1 Desember 2024   22:37 Diperbarui: 1 Desember 2024   22:44 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sang adipati sedang beracting di depan kolega, olahan GemAIBot,dokpri)

Kemudian, saat isu raja yang baru saja menjalani operasi prostat merebak, Adipati Konyol melihatnya sebagai kesempatan emas. "Ini saat yang tepat! Jika raja tidak bisa berfungsi, dia perlu seseorang yang penuh energi... Seperti aku! Mari kita atur panggung besar dan buat pertunjukan!" serunya, membayangkan dirinya berdiri di atas singgasana sambil mengenakan mahkota yang entah dari mana dia dapat.

Ia pun mulai menyebarkan rumor bahwa ia telah menjelajahi seluruh negeri untuk mencari solusi bagi negeri Huhuhaha. "Saya telah melindungi rakyat dari kebodohan, dan kini saatnya saya melindungi tahta!" dia menggembar-gemborkan sambil memperagakan kelemahan raja, tentu saja dengan penampilan yang dramatis.

Hari audisi pun tiba. Semua pemuda berbaris untuk memberi suara. Dalam drama yang dihadirkannya, Adipati Konyol berperan sebagai raja, memberikan pidato berapi-api, lengkap dengan dosis dramatisasi yang berlebihan. "Tak ada yang harus takut! Saya akan menjadi raja terhebat, seperti Ken Arok, tetapi lebih tampan dan bermental baik!" Suara teriakan penonton semakin meriah, namun ada satu hal yang terlupa, apakah dia hanya beracting atau benar-benar berambisi jadi raja?

Pertunjukan berakhir, dan para pemuda pun bersorak sorai. Melihat wajah mereka yang tak bisa berhenti tertawa, Adipati Konyol merasa jantungnya berdebar penuh harapan. Dia mungkin memang seorang adipati yang konyol, tetapi dalam dunia Huhuhaha yang penuh tawa, kedudukan seorang raja mungkin tak jauh dari tangan seorang aktor ulung sepertinya.

Akhirnya, dalam negeri Huhuhaha yang penuh tawa itu, siapa yang tahu? Mungkin untuk menjadi raja, kita tidak perlu pintar, kita hanya perlu... konyol dengan cara yang tepat! Dan di sanalah, impian menjadi raja Adipati Konyol melangkah ke depan, meski mungkin akan berakhir dengan kalimat ikoniknya: "Tapi aku kan sudah bilang, itu semua bagian dari Lembagaku!"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun