Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Home Pilihan

Jika Bukan Tukang yang Memperbaiki Atap Rumah

30 November 2024   11:15 Diperbarui: 30 November 2024   12:57 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(hasil olahan GemAIBot, dokpri)

Jika Bukan Tukang yang Memperbaiki Atap Rumah

Kali ini saya akan menulis tentang kisah menjadi tukang dadakan karena tidak mau repot cari tukang. Hasilnya bukannya untung alias hemat tapi buntung alias ada pengeluaran tak terduga. Kisah pertama rekayasa sedang dua kisah terakhir penulis alami sendiri.

Di sebuah perumahan, hiduplah seorang bapak bernama Pak Budi, seorang kepala keluarga yang terkenal dengan keberaniannya dalam memperbaiki segala sesuatu di rumah. Suatu hari, saat sedang menikmati teh sore, ia menyadari atap rumahnya bocor, tapi cuma kecil-kecil saja. "Ah, ini sih gampang, tidak perlu panggil tukang!" pikirnya.

Dengan semangat berapi-api, Pak Budi pun naik ke atas atap bersenjatakan ember, cat, dan segenggam semen. Ia merasa seperti ahli bangunan, padahal baru pertama kali menginjak atap rumah sendiri. Dengan percaya diri, ia mulai menambal kebocoran yang kecil itu. Tapi, sayangnya, saat dia berusaha mengaplikasikan semen, salah satu langkahnya tersandung batu, dan... GUBRAK!

Atap yang tadinya bocor kecil malah menjadi berlubang besar. Usahanya justru membuat situasi makin parah. Dalam prosesnya, ia jatuh terjungkal. Beruntung, ia jatuh dengan lembut di tempat tidur yang kebetulan ada di bawahnya. "Syukurlah, aku aman," katanya sambil mengerutkan dahi menatap atap yang kini lebih parah. "Tapi sepertinya, lebih baik aku panggil tukang deh."

Tips dan Tutorial Memperbaiki Atap Bocor

1. Identifikasi Sumber Kebocoran. Periksa atap secara menyeluruh, cari area yang terlihat retak atau menyusut.

2. Bersihkan Area Tersebut. Pastikan untuk membersihkan area sekitar kebocoran dari debu dan kotoran sebelum pemasangan perbaikan.

3. Gunakan Sealant. Oleskan sealant kedap air pada retakan. Pastikan merata dan menutup semua celah.

4. Cek Hasil Perbaikan. Setelah sealant mengering, siram dengan air untuk memastikan bahwa bocoran sudah tertutup sempurna.

5. Panggil Tukang Jika Perlu. Jika kerusakan lebih parah dan Anda tidak yakin, tidak ada salahnya untuk menghubungi profesional!

(hasil olahan GemAIBot, dokpri)
(hasil olahan GemAIBot, dokpri)

Berikut ini dua kisah nyata ketika saya tidak mau repot panggil tukang. Pertama mengganti lampu dapur yang mati dan kedua membetulkan asbes yang bergeser sehingga terjadi kebocoran.

Sudah tiga hari lampu di dapur mati. Saya berinisiatif untuk mengganti sendiri meski harus memanjat tangga. Saya meminjam tangga bambu di tetangga rupanya, terlalu panjang. Saya tidak kehilangan ide. Tangganya saya miringkan. Yang penting saya bisa mencapai ketinggian lampu dan menggantinya dengan lampu baru.

Karena bukan tukang saya kurang perhitungkan kalau tangga yang dimiringkan akan bergeser kalau tidak diberi alas atau tidak ditahan di tempat yang kuat dana man. Ketika sedang mau mengganti lampunya, tangga "lari atau bergeser" dari pijakan. Dan ujung atas yang saya sandarkan terlepas ujungnya sehingga saya tangga ikutan jatuh. Lutut saya terpentur tangga dan lantai. Dan terpaksa, upaya mengganti lampu sendiri berujung di rumah sakit berkat pertolongan tetangga yang kebetulan tukang.

"Om, lain kali jangan manjat-manjat sendiri ya. Bilang ke saya, nanti saya yang perbaiki, " kata tetangga saya saat perjalanan ke RS. Rencana awal mau perbaiki gratis berujung harus berbayar bukan ke tukang tapi ke rumah sakit.

Kisah kedua, saat memperbaiki atap asbes yang bergeser. Awalnya dengan tangga yang tidak terlalu tinggi saya bisa naik dan masuk ke area plafon lewat "jalan khusus" berupa jendela kaca yang ada di plafon. Semua berjalan lancar. Namun saat mau turun, kaki saya tidak bisa mencapai tangga. Hampir setengah jam lebih saya berusaha sia-sia.

Lalu saya menggunakan titian bambu di atas plafon untuk berjalan ke arah kamar depan yang plafonya punya tutupan. Meski bukan kaca tapi bisa untuk jalur ke luar masuk yang bisa dilalui dengan mengangkat dan memindahkan triplexnya.

Setelah berusaha akhirnya bisa turun kembali. Keringat memenuhi seluruh tubuh baju basah dan kotor. Sejak saat itu saya dilarang untuk naik-naik ke loteng lagi. Kalau ada apa-apa panggil tukang saja. Sedangkan hal-hal ringan lain bisa saya atasi sendiri.

Tips Mengatasi Kesulitan DIY dengan Sentuhan Humor

Bisa jadi, pengalaman mengganti lampu dan memperbaiki atap asbes seperti yang saya alami merupakan hal yang umum di kalangan pencinta DIY (Do It Yourself). Mungkin ada beberapa tips yang bisa dipakai untuk mencegah cerita-cerita lucu tetapi tidak menyenangkan seperti yang saya alami tidak terulang kembali, dengan sedikit humor, tentu saja!

1.   Pilih Peralatan dengan Bijak:

Ketahui alat yang Anda butuhkan. Jangan hanya berpatokan pada alat terdekat. Tidak semua tangga bambu yang dipinjam dari tetangga itu aman dipakai, apalagi kalau tingginya nyaris bikin Anda jadi superhero!

Ingat, bukan setiap pintu masuk bisa jadi jalan keluar. Buka jendela untuk memperbaiki asbes bukan berarti bisa bikin "jalan tol" baru di atap!

2.  Perencanaan Matang Sebelum Bertindak:

Sebelum memanjat, periksa area kerja. Coba bayangkan jika Anda adalah "Master Chef" yang perlu mengamankan dapurnya sebelum memasak. Begitu juga, pastikan tangga Anda cukup kuat dan menjadi sobat setia (bukan pelaku jatuh!) saat mengganti lampu.

Pikirkan mulai dari tahap "pindah ke rumah sakit" sampai "menyeduh teh" untuk recovery, pilih yang pertama kalau bisa!

3.  Pakai Alas yang Tepat:

Siapa sangka alas yang baik ternyata bukan hanya untuk mendempul cat, tapi juga untuk menjamin keselamatan saat naik tangga? Jauhkan risiko "tangga lari" dengan alas yang aman. Atau, cukup panggil tetangga yang bisa pegangi tangga sambil memasang lampu. Ini juga bisa jadi momen bonding, ya kan?

4. Beri Diri Waktu dan Kesabaran:

Jangan terburu-buru. Ingat kisah saya di plafon? Bukan berarti bisa langsung jadi "acrobatic walker" di antara atap-asbes. Habiskan waktu untuk menyiapkan segala perlengkapan sebelum melangkah. Jika tidak, jangan heran saat Anda berlatih "parkour" saat mencoba turun dari atas.

Cobalah meditasi terlebih dahulu, kalau perlu. Siapkan mental sebelum menghadapi kemungkinan terburuk: terjebak di atas rumah.

5.  Sediakan Uang Darurat untuk Tukang:

Saat semua usaha Anda tak berujung manis dan Anda terpaksa harus memanggil tukang, setidaknya siapkan uang saku yang cukup. Lebih baik bayar sekali untuk pekerjaan yang rapi daripada dua kali: sekali untuk tukang dan sekali lagi ke rumah sakit! Pilih mana yang lebih Anda sukai.

6.  Ajak Teman yang Berpengalaman:

Panggil teman yang Anda tahu bisa membantu; bukan hanya demi keselamatan, tapi untuk bercerita dan tertawa saat terjadi kesalahan. Yang penting, pastikan dia bukan tenaga ahli hanya di bidang mematikan lampu (atau menceritakan cerita lucu).

7.  Buat Papan Suku Bunga DIY:

Buatlah papan di rumah untuk mencatat setiap perbaikan yang berhasil dan gagal (seperti mengganti lampu yang terpaksa jadi rujukan bagi dokter, misalnya) dan beri rating: 1 bintang untuk "itu tangga, bukan roller-coaster"! Percayalah, humor bisa menjadi obat yang manjur!

(jika bukan ahlinya, rasio kerusakan lebih akan lebih parah, olahan GemAIBot, dokpri)
(jika bukan ahlinya, rasio kerusakan lebih akan lebih parah, olahan GemAIBot, dokpri)

Dengan tips ini, semoga Anda bisa mencegah cerita-cerita konyol di masa depan dan lebih menikmati setiap tantangan rumah tangga! Ingat, ketika coba-coba memperbaiki sesuatu, teknik percobaan dan kesalahan bisa sangat lucu, tetapi pastikan tidak sampai ke rumah sakit! #PekerjaanPerbaikanRumah #dikitdikitpanggiltukang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun