Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketika Pernikahan Menjadi Jebakan Utang

21 November 2024   19:30 Diperbarui: 21 November 2024   19:43 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(olahan GemAIBot, dokpri)

Dalam perjalanan hidup pernikahan yang tampaknya ideal, cinta mereka terancam pudar akibat utang dan tekanan keluarga. Setiap hari di rumah, terdengar pertengkaran yang mengerikan tentang siapa yang harus membayar bunga utang, seolah-olah mereka berdua bukan pengantin bahagia, melainkan peserta reality show bertajuk "Who's to Blame?".

Suatu sore, setelah satu pekan bertengkar, Budi mengambil keputusan yang tak terduga. Ia membawa pulang dua mangkuk cokelat dari toko terdekat dan mengajak Sari duduk di sofa sambil menonton film romantis.

"Dengar, Sari. Kita memang terjebak dalam utang. Tapi mari kita lihat satu lagi sisi dari kehidupan kita," katanya sambil menyendok cokelat ke dalam mulutnya.

"Apakah kamu berusaha menawanku dengan cokelat?" Sari bertanya sambil mencoba menahan tawa.

"Ya. Karena jika kita tidak bisa membayar utang, setidaknya kita bisa membayar tawa!"

Membangkitkan kembali Cinta

Mereka sepakat untuk berdiskusi, merencanakan keuangan, dan mengatasi utang mereka bersama. Meski jalan ini panjang dan penuh liku, mereka pun menyadari bahwa cinta sejati tak selalu berjalan mulus. Ditemani utang yang menumpuk, Budi dan Sari menjalin ikatan yang lebih kuat, sekaligus berusaha untuk tidak terjerumus ke dalam utang lagi.

Utang semakin lama semakin lunas seiring cinta mereka yang semakin kuat satu sama lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun