Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Horor Pilihan

Ketika Harapan Menjadi Mimpi Buruk

16 November 2024   22:25 Diperbarui: 17 November 2024   01:24 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi tentang orang-orang yang putus asa usai laporan mereka tak pernah direalisasikan, olahan GemAIBot, dokpri)

Begitulah, LAPOR Waniperas tidak hanya mengubah nasib rakyat, tetapi juga menjerumuskan sang pemimpin ke dalam jurang kegelapan. 

Posko pengaduan itu kini menjadi tempat berkumpul bagi jiwa-jiwa yang tak berdaya, sebuah pengingat bahwa harapan yang tidak pernah terwujud dapat menjadi mimpi buruk yang tak berujung. Kegelapan tak hanya mengintai di luar, tetapi sekarang juga hadir dalam diri mereka yang seharusnya menjadi sumber cahaya. 

Dan dalam kegelapan itu, semua orang akhirnya kehilangan akal sehatnya, terikat dalam simfoni kegelapan yang tak terduga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun