Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi dan Malam Minggu

16 November 2024   18:24 Diperbarui: 16 November 2024   18:40 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

KOPI dan MALAM MINGGU

Dalam secangkir kopi, malam minggu tiba,
Di layar kaca, debat calon membelah jiwa,
Ada yang bicara bijak, mencerdaskan rasa,
Yang lain hanya logistik yang berbicara.

Janji bergulir, serupa angin malam,
Menyapu telinga dengan harapan yang kelam,
Negatif kampanye menjadi senjata diam-diam,
Membodohi, bukan mendidik, itukah tujuan dalam kelam?

Politik kita, akankah tetap begini?
Stagnan, di lingkar janji tak berarti,
Malam minggu berlalu, kopi habis, tiada arti,
Rakyat terus menanti jua mencari mimpi sejati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun