Pertolongan Bunda Maria
yang Diteguhkan oleh Kedatangan Paus Fransiskus
Dalam perjalanan hidup saya pribadi (dan keluarga), tidak sedikit momen saya merasakan bahwa campur tangan Bunda Maria hadir nyata dalam bentuk-bentuk yang mengejutkan. Hubungan saya dengan Bunda Maria bahkan tidak bisa dikatakan sangat dekat, karena saya bukan seorang pendoa yang tekun dan setia. Dari berbagai kejadian, saya mulai menyadari bahwa meskipun saya tidak sering berdoa bersama -entah secara sadar maupun tidak- seolah selalu sampai di telinga Bunda Maria. Setiap kali saya merasa berada di titik terendah atau situasi yang sulit, dia hadir melalui keajaiban kecil yang membuatku terkejut dan terharu.
Kehadiran dalam Momen Tak Terduga
Beberapa peristiwa dalam hidupku adalah bukti nyata betapa kuatnya perlindungan dan kehadiran Bunda Maria. Ketika saya mengalami kecelakaan di jalan raya beberapa kali, ada saat-saat saya merasa bahwa seharusnya saya mengalami cedera serius atau bahkan lebih buruk lagi. Namun, dengan cara yang sulit dijelaskan, saya selamat tanpa luka yang berarti. Situasi-situasi ini bukan hanya kebetulan, tetapi lebih pada bukti kehadiran ilahi yang menuntun langkahku. Seolah ada kekuatan yang menahan dan melindungiku dari bahaya yang lebih besar, yang saya percaya berkat rosario suci yang selalu setia menemani saya ke mana pun saya pergi. Dalam momen-momen tersebut, saya merasa bahwa ada tangan Bunda Maria yang tidak hanya melindungi, tetapi juga menenangkan batinku, memberikan rasa aman di tengah ketidakpastian.
Bukan hanya dalam hal keselamatan fisik, Bunda Maria juga hadir ketika saya menghadapi tantangan finansial. Ada masa-masa ketika saya merasa bahwa segala harapan telah sirna. Ketiadaan uang dan kebutuhan yang mendesak sering kali menjadi sumber kekhawatiran besar, tetapi berulang kali saya mengalami kejutan yang seakan diatur oleh tangan tak terlihat. Orang-orang tiba-tiba datang menawarkan bantuan atau meminta pertolongan (jasa), atau ada situasi ketika kebutuhan terjawab di saat yang tepat, seolah mereka tahu apa yang sedang saya rasakan dan butuhkan. Ini adalah bentuk nyata dari pertolongan Bunda Maria, yang tidak hanya hadir dalam bentuk rohani, tetapi juga melalui kebaikan hati orang-orang di sekitar.
Â
Diteguhkan oleh Ajaran Paus Fransiskus
Pengalaman ini menanamkan keyakinan mendalam bahwa Bunda Maria tidak hanya mendengarkan doa-doa kita, tetapi juga bertindak melalui jalan-jalan yang sering kali kita anggap tidak mungkin.
Perjalanan hidup yang penuh dengan pengalaman kedekatan dan pertolongan Bunda Maria kian terasa istimewa ketika Paus Fransiskus datang dalam kehidupan Gereja Katolik di Indonesia dengan semangat penuh cinta dan kerendahan hati. Sejak awal pontifikatnya, beliau membawa pesan-pesan yang menyentuh hati banyak orang, termasuk saya, terutama melalui ensiklik-ensikliknya yang menggemakan kasih Tuhan dan peran Bunda Maria sebagai pengantara yang penuh kasih. Kehadiran dan kedatangan Paus Fransiskus dengan caranya yang lembut namun kuat telah meneguhkan banyak pengalaman pribadi saya dan mungkin Anda pembaca terkasih, terutama dalam hal penyerahan diri dan kepercayaan kepada Tuhan melalui Bunda Maria.
Pengalaman selamat dari kecelakaan di jalan raya, bantuan yang datang tepat pada saat saya mengalami kesulitan finansial, dan momen-momen ketika saya merasa terdesak namun tiba-tiba mendapatkan pertolongan, semuanya adalah wujud nyata dari apa yang Paus Fransiskus ajarkan tentang kepercayaan penuh kepada Allah. Dalam ensiklik Evangelii Gaudium (Sukacita Injil), Paus Fransiskus menekankan pentingnya kegembiraan dalam menjalani iman. Ia juga mengingatkan kita bahwa Bunda Maria selalu hadir sebagai Bunda Gereja, yang menuntun kita dengan penuh kasih sayang ke jalan keselamatan. Bunda Maria adalah contoh penyerahan total kepada kehendak Tuhan, seperti yang tercermin dalam hidupnya ketika dia menerima kabar gembira dari malaikat.
Paus Fransiskus, melalui ensiklik Laudato Si', juga memperdalam penghargaan kita terhadap hubungan antara manusia, alam semesta, dan Tuhan. Ensiklik ini mengajak kita untuk lebih peduli terhadap ciptaan dan menempatkan kita sebagai bagian dari rencana Tuhan yang lebih besar. Di sini, saya merasa semakin diteguhkan bahwa seperti halnya Bunda Maria yang berserah penuh, kita juga dipanggil untuk mempercayakan seluruh hidup kita kepada kehendak Tuhan, percaya bahwa apa yang diciptakan-Nya adalah baik dan sempurna. Ketika saya menghadapi saat-saat sulit, saya belajar untuk tidak berfokus pada masalah yang ada, melainkan pada tangan Tuhan yang bekerja di balik semuanya, dan ini sangat sesuai dengan pesan yang dibawa oleh Paus Fransiskus tentang perlunya kita berserah pada kebaikan ilahi.
Lalu dalam Fratelli Tutti, Paus Fransiskus mengajak kita untuk hidup dalam persaudaraan dan saling menolong, sebuah prinsip yang sangat kuat dalam pengalaman tentang kebaikan tak terduga yang sering kali datang dari orang lain di saat yang paling saya butuhkan. Saya yakin bahwa Bunda Maria tidak hanya melindungi saya secara pribadi, tetapi juga menggerakkan hati orang-orang di sekitarku untuk menjadi alat kasih Tuhan. Â Persaudaraan ini adalah manifestasi nyata dari apa yang Paus Fransiskus sampaikan bahwa cinta dan belas kasih adalah jalan menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih bermakna. Kejutan-kejutan kecil dalam hidupku, seperti tawaran bantuan dari orang yang seakan-akan mengetahui kebutuhanku tanpa aku katakan, adalah bukti nyata dari bagaimana Bunda Maria bekerja melalui hati orang-orang yang mau membuka diri untuk berbagi kasih.
Dalam Gaudete et Exsultate (Bersukacitalah dan Bergembiralah), Paus Fransiskus menekankan panggilan setiap orang untuk menjadi kudus. Ia mengingatkan kita bahwa kekudusan tidak hanya ditemukan dalam tindakan besar, tetapi juga dalam perbuatan-perbuatan kecil penuh cinta. Pengalaman hidup saya, yang terjalin dengan doa dan keyakinan kepada Bunda Maria, menggemakan ajakan Paus Fransiskus ini. Kejadian-kejadian yang tampak sederhana -seperti selamat dari kecelakaan atau menerima bantuan pada saat kritis- adalah momen-momen kudus yang menunjukkan kasih Tuhan yang bekerja dalam hidupku. Pengalaman ini mengajarkan kepadaku bahwa dalam hal-hal kecil sekalipun, Bunda Maria selalu hadir, dan melalui kehadirannya, saya diajak untuk semakin mempercayakan diriku kepada Allah.