Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Menteri Urusan Makanan Gratis yang Tak Pernah Ada

21 Oktober 2024   10:23 Diperbarui: 21 Oktober 2024   10:32 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi pengumuman menteri, olahan GemAIBot, dokpri)

(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)
(ilustrasi olahan GemAIBot, dokpri)

Namun, di balik gemuruh massa itu, para pejabat hanya duduk nyaman di kursinya, tersenyum kecil, dan menunggu badai berlalu. Mereka tahu persis watak rakyatnya: mudah lupa. Kemarahan yang begitu menyala-nyala akan padam dengan sendirinya, dan ketika itu terjadi, semua janji yang tak tertepati akan terkubur dalam keheningan. Dan memang benar, perlahan-lahan, orang-orang mulai menyerah. Protes berkurang, dan isu-isu baru datang menggantikan.

Sementara itu, di sudut kota yang sepi, Pak Surya tetap menjalani rutinitasnya. Setiap pagi, ia mendorong gerobak buburnya, menyusuri gang-gang sempit dengan senyuman lelah. Meski janji makanan gratis tidak pernah menjadi kenyataan, ia tetap menyiapkan semangkuk bubur tambahan setiap harinya, bukan untuk dijual, tapi untuk diberikan kepada siapa saja yang membutuhkan, tanpa janji, tanpa syarat.

Ia sadar, Menteri Urusan Makanan Gratis mungkin tak akan pernah ada, tapi bukan berarti masyarakat harus berhenti berbagi. Sebab, ia percaya, janji yang paling berarti adalah janji yang kita buat pada diri sendiri untuk tetap peduli, meski yang lain lupa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun