AROMA BARU DI CANGKIR LAMA
Saya ingin mengawali tulisan tentang pemerintahan transisi ini dengan puisi berikut ini:
Seruput kopi, pelantikan kian mendekat,
Program lama dan baru mulai berpadu,
Aroma transisi tercium di setiap jejak langkah.
Ruang kabinet, siapa yang kan bertahan?
Nama lama atau wajah baru yang muncul,
Rasa kopi berubah, pahit atau manis kita rasakan.
Harapan mengalir, tak hanya sekadar janji,
Prabowo-Gibran, bawalah angin segar di setiap kebijakan,
Jangan biarkan segelas kopi berubah hambar di meja rakyat.
Tanggapan atas Langkah Politik yang Akomodatif
Bagi saya, langkah politik yang akomodatif dapat dilihat sebagai upaya untuk meredam gejolak dan menjaga stabilitas di tengah pergantian pemerintahan. Melanjutkan beberapa program yang sudah berjalan baik bisa menunjukkan komitmen pemerintahan baru terhadap kesinambungan pembangunan.
 Langkah ini bisa dinilai positif apabila pemerintahan baru mampu melakukan adaptasi kebijakan dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat dan situasi terkini. Namun, kritik bisa muncul jika langkah akomodatif ini dianggap hanya sekadar menjaga "status quo" tanpa membawa perubahan signifikan.
Prediksi Proses Transisi
Transisi pemerintahan dari Joko Widodo-Ma'aruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming kemungkinan akan menghadapi tantangan dalam menyelaraskan kebijakan yang berbeda. Pemerintahan Joko Widodo banyak berfokus pada pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan sosial, sedangkan Prabowo mungkin akan lebih menekankan pada kebijakan pertahanan dan kemandirian ekonomi.Â
Saya (dan mungkin Kompasianer lainnya atau pembaca) mungkin akan memprediksi bahwa proses transisi bisa berlangsung cukup dinamis, dengan penyesuaian besar-besaran di berbagai sektor untuk menyelaraskan visi dan prioritas baru.
"Tebak-Tebak Buah Manggis" Soal Kabinet
Dalam hal formasi kabinet, beberapa nama yang sudah dikenal, seperti Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), atau Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), mungkin masih akan dipertahankan karena memiliki kinerja yang baik.Â
Di sisi lain, mungkin kita akan melihat adanya rotasi, dengan tokoh-tokoh seperti Erick Thohir atau Sandiaga Uno berpotensi diberikan tanggung jawab baru di kementerian yang berbeda. Selain itu, munculnya figur-figur baru yang dekat dengan lingkaran Prabowo dan Gibran bisa memberikan warna baru dalam susunan kabinet.
Harapan dari Pemerintahan Prabowo-Gibran
Kita tentu berharap agar pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya berfokus pada kesinambungan, tetapi juga membawa perubahan konkret. Kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan sosial, dan penguatan sektor pertanian serta UMKM sangat diharapkan.
Selain itu, kita juga berharap ada keberanian dalam mengambil langkah-langkah inovatif di bidang pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat.Â
Pemerintahan baru diharapkan mampu menghadirkan terobosan-terobosan nyata yang tidak sekadar menjadi kelanjutan dari pemerintahan sebelumnya, tetapi benar-benar mencerminkan perubahan dan harapan baru bagi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H