Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Aroma Baru di Cangkir Lama

13 Oktober 2024   21:00 Diperbarui: 13 Oktober 2024   21:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi hasil olahan GemAIBot, dokpri)

AROMA BARU DI CANGKIR LAMA

Saya ingin mengawali tulisan tentang pemerintahan transisi ini dengan puisi berikut ini:

Seruput kopi, pelantikan kian mendekat,
Program lama dan baru mulai berpadu,
Aroma transisi tercium di setiap jejak langkah.

Ruang kabinet, siapa yang kan bertahan?
Nama lama atau wajah baru yang muncul,
Rasa kopi berubah, pahit atau manis kita rasakan.

Harapan mengalir, tak hanya sekadar janji,
Prabowo-Gibran, bawalah angin segar di setiap kebijakan,
Jangan biarkan segelas kopi berubah hambar di meja rakyat.

Tanggapan atas Langkah Politik yang Akomodatif

Bagi saya, langkah politik yang akomodatif dapat dilihat sebagai upaya untuk meredam gejolak dan menjaga stabilitas di tengah pergantian pemerintahan. Melanjutkan beberapa program yang sudah berjalan baik bisa menunjukkan komitmen pemerintahan baru terhadap kesinambungan pembangunan.

 Langkah ini bisa dinilai positif apabila pemerintahan baru mampu melakukan adaptasi kebijakan dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat dan situasi terkini. Namun, kritik bisa muncul jika langkah akomodatif ini dianggap hanya sekadar menjaga "status quo" tanpa membawa perubahan signifikan.

Prediksi Proses Transisi

Transisi pemerintahan dari Joko Widodo-Ma'aruf Amin ke Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming kemungkinan akan menghadapi tantangan dalam menyelaraskan kebijakan yang berbeda. Pemerintahan Joko Widodo banyak berfokus pada pembangunan infrastruktur dan program kesejahteraan sosial, sedangkan Prabowo mungkin akan lebih menekankan pada kebijakan pertahanan dan kemandirian ekonomi. 

Saya (dan mungkin Kompasianer lainnya atau pembaca) mungkin akan memprediksi bahwa proses transisi bisa berlangsung cukup dinamis, dengan penyesuaian besar-besaran di berbagai sektor untuk menyelaraskan visi dan prioritas baru.

"Tebak-Tebak Buah Manggis" Soal Kabinet

Dalam hal formasi kabinet, beberapa nama yang sudah dikenal, seperti Sri Mulyani (Menteri Keuangan), Retno Marsudi (Menteri Luar Negeri), atau Nadiem Makarim (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), mungkin masih akan dipertahankan karena memiliki kinerja yang baik. 

Di sisi lain, mungkin kita akan melihat adanya rotasi, dengan tokoh-tokoh seperti Erick Thohir atau Sandiaga Uno berpotensi diberikan tanggung jawab baru di kementerian yang berbeda. Selain itu, munculnya figur-figur baru yang dekat dengan lingkaran Prabowo dan Gibran bisa memberikan warna baru dalam susunan kabinet.

Harapan dari Pemerintahan Prabowo-Gibran

Kita tentu berharap agar pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya berfokus pada kesinambungan, tetapi juga membawa perubahan konkret. Kebijakan yang mendorong pertumbuhan ekonomi, pengurangan ketimpangan sosial, dan penguatan sektor pertanian serta UMKM sangat diharapkan.

Selain itu, kita juga berharap ada keberanian dalam mengambil langkah-langkah inovatif di bidang pendidikan dan kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun