Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Apakah Penggunaan Tagar #Desperate Bisa Membantu?

9 Oktober 2024   09:27 Diperbarui: 9 Oktober 2024   14:37 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang sebenarnya dicari perusahaan dari calon pekerja? Berikut adalah beberapa keterampilan dan karakteristik yang sering dibutuhkan oleh pemberi kerja:

Pertama, Keterampilan Teknis yang Relevan. Perusahaan mencari karyawan yang memiliki keterampilan teknis yang spesifik sesuai dengan industri mereka. Kemampuan seperti pemrograman, analisis data, atau pengelolaan proyek adalah contoh keterampilan yang semakin dibutuhkan.

Kedua, Kemampuan Beradaptasi. Dunia kerja berubah dengan cepat, dan perusahaan mencari individu yang bisa beradaptasi dengan baik terhadap perubahan. Kemampuan untuk belajar hal baru dan berinovasi menjadi nilai tambah.

Ketiga, Komunikasi dan Kerjasama. Soft skills seperti kemampuan komunikasi, kerjasama dalam tim, dan pemecahan masalah adalah keterampilan yang sangat dihargai, karena hal ini berkaitan dengan cara seseorang bekerja dengan orang lain dan memecahkan masalah secara kolektif.

Keempat, Pengalaman dan Portofolio. Perusahaan sering kali lebih tertarik dengan bukti nyata kemampuan daripada hanya melihat gelar akademik. Memiliki portofolio atau pengalaman kerja yang relevan, meskipun itu freelance atau proyek pribadi, bisa sangat membantu.

Pengalaman Pribadi dan Refleksi

Bagi mereka yang pernah atau sedang mengalami kesulitan serupa, hal yang terpenting adalah tetap menjaga optimisme dan terus berusaha.

Pengalaman menunjukkan bahwa kerja keras, ketekunan, serta kemampuan untuk terus belajar dan beradaptasi adalah kunci utama untuk melewati masa sulit ini.

Saya pernah mengalami kesulitan serupa, di mana sulitnya mendapatkan pekerjaan membuat saya berpikir untuk menciptakan peluang sendiri. Mengambil langkah untuk memulai bisnis kecil atau menjadi pekerja lepas bisa membuka pintu yang sebelumnya tidak terlihat. 

Sekian tahun menjadi editor di sebuah perusahaan penerbitan membuat saya lalu "menyambi" untuk mendirikan penerbit sendiri agar bisa mengakomodasi naskah-naskah bagus yang tidak lolos di penerbit karena alasan sudah ada tema yang mirip atau sama di penerbit tertentu.

Saya membantu penulis yang hendak memiliki buku sendiri, tapi dengan sarat punya modal sendiri dan menjualnya sendiri. Saya hanya membantu menjadikan naskahnya sebuah buku yang layak untuk dimiliki dan dibaca orang.

Setelah dua tahun, lalu mengundurkan diri kemudian fokus pada penerbit sendiri hingga hari ini. Tetap setia dan bertahan pada komitmen untuk membantu para penulis (khususnya penulis pemula) untuk merasa bangga dengan dirinya yang sudah bisa menulis, menerbitkan dan menjual bukunya sendiri.

Secara finansial ternyata lebih menguntungkan. Dan lebih daripada itu, secara psikologis mereka semakin percaya diri untuk terus menulis dan menulis lagi.

Jika Tidak Mendapat Pekerjaan, Ciptakan Pekerjaan

Tagar #Desperate adalah tanda dari tantangan besar yang dihadapi oleh generasi muda. Namun, alih-alih menyerah pada keputusasaan, penting untuk melihat situasi ini sebagai peluang untuk berkembang dan berinovasi. Jika sulit mendapatkan pekerjaan, ciptakan pekerjaanmu sendiri.

Dunia digital memberikan peluang besar untuk memulai bisnis atau memberikan layanan yang bisa dijual secara online. Kreativitas dan ketekunan adalah modal utama.

Pada akhirnya, setiap pencari kerja harus tetap proaktif dan terus mengembangkan diri. Jangan biarkan tagar keputusasaan menjadi penghalang untuk mencapai potensi penuh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun