Status Sosial dan Identitas Seseorang
Pilihan makanan juga mencerminkan status sosial dan identitas seseorang. Real food sering dikaitkan dengan gaya hidup yang lebih mewah atau berkesadaran, sementara frozen food lebih sering diasosiasikan dengan solusi praktis bagi mereka yang memiliki keterbatasan waktu atau finansial. Secara sosial, perbedaan pilihan makanan ini bisa menciptakan kesenjangan dalam cara pandang antara kelompok-kelompok tertentu, di mana konsumsi real food dapat dianggap sebagai tanda kesadaran dan kemapanan, sementara frozen food mungkin dilihat sebagai pilihan yang kurang sehat dan praktis.
Pilihan antara real food dan frozen food tidak hanya memengaruhi kesehatan tubuh, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan pada psikologi, emosi, dan hubungan sosial seseorang. Orang yang lebih sadar akan makanan yang mereka konsumsi cenderung lebih sehat secara fisik dan mental, serta memiliki hubungan sosial yang lebih kaya melalui aktivitas berbagi makanan sehat. Sebaliknya, ketergantungan pada frozen food bisa menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan, kesejahteraan mental, dan bahkan mengurangi kualitas interaksi sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H