Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Oktober: Bulan Rosario, Anjangsana Bersama Bunda Maria

1 Oktober 2024   14:00 Diperbarui: 1 Oktober 2024   14:01 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(noticias.cancaonova.com)
(noticias.cancaonova.com)

7. Paus Fransiskus: Rosario sebagai Doa untuk Perdamaian dan Harapan

Paus Fransiskus, seperti para pendahulunya, juga sangat mendorong doa Rosario. Dia sering mengajak umat Katolik untuk berdoa Rosario sebagai sarana memohon perdamaian dan harapan di dunia yang penuh kekerasan dan ketidakadilan. Paus Fransiskus menekankan bahwa dengan berdoa Rosario, umat Katolik dapat "melihat ke Maria sebagai model kesetiaan kepada Yesus" dan belajar dari kesederhanaannya. Paus Fransiskus juga menekankan peran Rosario dalam keluarga, mendorong doa bersama di antara anggota keluarga sebagai sarana memperkuat iman dan persatuan.

Kesimpulan

Bulan Oktober, bulan Rosario, bulan anjangsana, bulan Maria Mengunjungi "Elisabeth" dari rumah ke rumah selama tiga puluh satu hari. Dalam anjangsana itu, selain mendoakan rosario umat diajak berefleksi tentang makna kebersamaan sebagai satu umat yang menaruh harapan dalam iman kepada Allah Tritunggal melalui Bunda Maria. 

Sementara itu di lain pihak, pandangan para paus tentang Bulan Rosario menunjukkan bahwa doa ini memiliki makna yang sangat penting dan relevan di berbagai zaman. Dari Paus Leo XIII hingga Paus Fransiskus, Rosario dipandang sebagai doa yang mampu membawa kedamaian, perlindungan, dan harapan bagi umat Katolik, baik dalam konteks pribadi maupun sosial. Rosario adalah doa yang menghubungkan umat dengan misteri kehidupan Yesus melalui hati Maria dan menjadi sarana untuk menghadapi tantangan dunia dengan kekuatan spiritual.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun