Syair lagu ".....You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey.... You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away... The other night, dear, as I laid sleeping, I dreamt, I held you in my hands.... I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same......" sangat menggetarkan bila dinyanyikan dengan penuh penghayatan. Apalagi bagi seseorang yang sedang jatuh cinta, lagu ini seakan membawanya sampai ke pintu surga. Syair lagu yang menggetarkan ini mengingatkan kita betapa penting dan berharganya pribadi seorang manusia.Â
[Lagu ini ada kisah memilukan di baliknya: Kisah nyata ini terjadi di sebuah Rumah Sakit di Tennessee, USA. Seorang ibu muda, Karen namanya sedang mengandung bayi keduanya. Seperti umumnya para ibu, Karen membantu Michael anak pertamanya yang baru berusia 3 tahun bagi kehadiran adik bayinya. Michael senang sekali akan punya adik. Kerap kali ia menempelkan telinganya di perut ibunya. Dan karena Michael suka bernyanyi, ia pun sering menyanyi bagi adiknya yang masih di perut ibunya itu. Tampaknya Michael amat sayang pada adiknya yang belum lahir itu. Tiba saatnya bagi Karen untuk melahirkan. Tapi sungguh di luar dugaan, terjadi komplikasi serius. Baru setelah perjuangan berjam-jam adik Michael dilahirkan. Seorang bayi putri yang cantik, sayang kondisinya begitu buruk sehingga dokter yang merawat dengan sedih berterus terang kepada Karen; bersiaplah jika sesuatu yang tidak diinginkan terjadi. Karen dan suaminya berusaha menerima keadaan dengan sabar dan hanya bisa pasrah kepada Yang Kuasa. Mereka bahkan sudah menyiapkan acara penguburan buat putrinya sewaktu-waktu dipanggil Tuhan. Lain halnya dengan Michael sang kakak, sejak adiknya dirawat di ICU ia merengek terus! Mami,... aku mau nyanyi buat adik kecil! Ibunya kurang tanggap. Mami, ....aku pengen nyanyi! Karen terlalu larut dalam kesedihan dan kekuatirannya. Mami, ....aku sangat  ingin menyanyi! Berulang kali Michael meminta bahkan sambil menangis meraung-raung. Karen tetap menganggap rengekan Michael rengekan anak kecil. Lagi pula ICU adalah daerah terlarang bagi anak-anak. Baru ketika harapan menipis, sang ibu mau mendengarkan Michael. Baik, setidaknya biar Michael melihat adiknya untuk terakhir kalinya. Mumpung adiknya masih hidup! Ia dicegat oleh suster di depan pintu kamar ICU. Anak kecil dilarang masuk! Karen ragu-ragu. Tapi, suster.... Suster tak mau tahu; ini peraturan!Â
Anak kecil dilarang dibawa masuk! Karen menatap tajam suster itu, lalu katanya: Suster, sebelum menyanyi buat adiknya, Michael tidak akan kubawa pergi! Mungkin ini yang terakhir kalinya bagi Michael melihat adiknya! Suster terdiam menatap Michael dan berkata, tapi tidak boleh lebih dari lima menit! Lalu Michael dibungkus dengan pakaian khusus dan dibawa masuk ke ruang ICU. Ia didekatkan pada adiknya yang sedang tergolek dalam sakratul maut. Michael menatap lekat adiknya, lalu dari mulutnya yang kecil mungil keluarlah suara nyanyian yang nyaring ".....You are my sunshine, my only sunshine, you make me happy when skies are grey...." Ajaib! si Adik langsung memberi respon. Seolah ia sadar akan sapaan sayang dari kakaknya. "You never know, dear, How much I love you. Please don't take my sunshine away." Denyut nadinya menjadi lebih teratur. Karen dengan haru melihat dan menatapnya dengan tajam dan terus,... terus Michael! teruskan sayang! ..bisik ibunya... "The other night, dear, as I laid sleeping, I dreamt, I held you in my hands....." dan...Sang adikpun meregang, seolah menghela napas panjang. Pernapasannya lalu menjadi teratur.."I'll always love you and make you happy, if you will only stay the same..." Sang adik kelihatan begitu tenang ... sangat tenang. Lagi sayang! bujuk ibunya sambil mencucurkan air matanya. Michael terus bernyanyi dan.... adiknya kelihatan semakin tenang, relaks dan damai... lalu tertidur lelap.
Suster yang tadinya melarang untuk masuk, kini ikut terisak-isak menyaksikan apa yang telah terjadi atas diri adik Michael dan kejadian yang baru saja ia saksikan sendiri. Hari berikutnya, si adik bayi sudah diperbolehkan pulang. Para tenaga medis tak habis pikir atas kejadian yang menimpa pasien yang satu ini. Mereka hanya bisa menyebutnya sebagai sebuah terapi ajaib. Karen dan suaminya melihatnya sebagai mukjizat Kasih Ilahi yang luar biasa, sungguh amat luar biasa, tak bisa diungkapkan dengan kata-kata! Bagi sang adik, kehadiran Michael berarti soal hidup dan mati. Benar bahwa Kasih Ilahilah yang menolongnya. Dan ingat Kasih Ilahipun membutuhkan mulut kecil si Michael untuk mengatakan "How much I love you". Dan ternyata Kasih Ilahi membutuhkan pula hati polos seorang anak kecil "Michael" untuk memberi kehidupan. Itulah kehendak Tuhan, tidak ada yang mustahil bagiNYA bila IA menghendaki terjadi. Puji Tuhan atas KasihNYA yang amat besar.]
Seorang sahabat adalah sunshine bagi sahabatnya. Sebagai sunshine, seorang sahabat menerbitkan harapan-harapan baru bagi sahabatnya. Salah satunya adalah kesediaan untuk senantiasa berjalan di sampingnya. Berjalan di samping tidak mesti harus dipahami secara fisik, dalam arti harus selalu bersama-sama dimana saja dan kapan saja.
Berjalan di samping bisa berarti bahwa sahabat kita percaya kalau roh persahabatan itu selalu menyertainya kemana saja. Berjalan di samping bisa berarti bahwa tanpa kehadiran fisikpun sang sahabat tetap merasakan adanya dukungan dan sentuhan.
Sebagaimana suara Michael kecil yang mampu membuat adiknya bisa bertahan hidup karena mendengar kata-kata "You are my sunshine, my only sunshine, ...How much I love you...", sapaan seorang sahabat bisa menggetarkan syaraf-syaraf semangat dalam diri sahabatnya. Sapaan bisa menjadi "tabung" oksigen yang membantu pernafasan seorang sahabat yang sedang dirundung duka dan nestapa.
Mari...jadikan semua sahabat kita sebagai sunshine hidup kita, sunshine yang selalu menerangi perjalanan kita. Oh..betapa indahnya berada dibawah terangmu wahai mentariku..(abje)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H