Beliau juga mengingatkan bahwa setiap anak adalah anugerah dari Tuhan, dan harus disambut dengan syukur. Dalam konteks ini, si Kakak juga perlu dipersiapkan untuk melihat kehadiran adik sebagai sebuah anugerah, bukan sebagai ancaman bagi perhatian orang tua. Peran orang tua adalah mengarahkan Kakak untuk menyambut adik dengan cinta dan kebanggaan, serta membantu Kakak menemukan identitas barunya sebagai saudara yang lebih tua.
Mengatasi Cemburu dan Iri
Tidak dapat dipungkiri bahwa perasaan cemburu dan iri adalah bagian alami dari dinamika keluarga yang bertambah. Penting bagi orang tua untuk mengatasi ini dengan bijaksana. Salah satu cara adalah dengan terus memberikan perhatian pada si Kakak, meski adik telah lahir. Misalnya, orang tua bisa menghabiskan waktu khusus bersama Kakak, memastikan bahwa ia tetap merasakan kasih sayang dan perhatian yang konsisten.
Selain itu, orang tua bisa mengajari Kakak tentang pentingnya berbagi dan cinta kepada adik. Ketika Kakak diajarkan untuk merawat adik, ia akan merasa lebih dihargai dan penting. Melibatkan Kakak dalam kegiatan sehari-hari adik juga bisa menjadi cara untuk membangun ikatan yang kuat antara mereka berdua.
Penutup
Memutuskan untuk menambah anggota keluarga memang memerlukan kesiapan yang matang, terutama dalam hal komunikasi dengan anak pertama. Orang tua harus peka terhadap perasaan si Kakak, melibatkan mereka dalam persiapan, dan mengatasi rasa cemburu dengan penuh kasih sayang.
Seperti yang disampaikan Paus Fransiskus, peran orang tua adalah menanamkan cinta yang penuh dan tak terbatas kepada semua anak mereka. Dengan komunikasi yang tepat dan cinta yang tulus, proses penambahan adik dalam keluarga dapat menjadi pengalaman yang indah bagi semua anggota keluarga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H