Ketiga, Menciptakan Waktu Berkualitas Tanpa Gadget. Paus Fransiskus menekankan pentingnya waktu berkualitas dalam keluarga. Orang tua harus menciptakan momen di mana gadget dikesampingkan, dan fokus diberikan pada interaksi langsung. Ini bisa dilakukan melalui makan bersama, berolahraga, atau kegiatan lainnya tanpa gangguan teknologi. Dengan cara ini, anak-anak belajar bahwa hubungan manusiawi dan percakapan tatap muka lebih berharga daripada interaksi virtual.
Keempat, Mengembangkan Empati dan Komunikasi Terbuka.
Empati adalah kunci utama dalam membangun bonding dengan anak. Orang tua perlu mendengarkan tanpa menghakimi, dan benar-benar berusaha memahami perasaan dan tantangan yang dihadapi anak-anak mereka. Seperti yang disampaikan oleh Paus dalam Amoris Laetitia, penting bagi keluarga untuk menciptakan lingkungan di mana semua anggota merasa didengar, dicintai, dan dihargai, tanpa takut akan penilaian yang keras.
Mengatasi Kesenjangan Teknologi dan Emosional
Kesenjangan antara orang tua dan anak dalam hal teknologi sering kali menjadi sumber masalah. Namun, dengan sikap yang terbuka dan keinginan untuk belajar, gap ini bisa dijembatani. Orang tua perlu belajar tentang dunia digital agar bisa terlibat dalam kehidupan anak-anak, tetapi tetap memberikan batasan yang sehat. Paus Fransiskus mengingatkan bahwa teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak, agar tidak menjadi pengganti interaksi yang nyata dan penuh kasih sayang. "Teknologi dapat menjadi sarana, tetapi cinta keluarga harus tetap menjadi tujuan utama," tulisnya dalam Amoris Laetitia.
Dalam menghadapi tantangan dunia digital, orang tua tidak hanya harus mengadaptasi cara komunikasi mereka, tetapi juga memperkuat nilai-nilai yang mereka tanamkan pada anak. Paus Fransiskus menekankan bahwa keluarga adalah tempat di mana anak-anak pertama kali belajar tentang pentingnya cinta, tanggung jawab, dan pengampunan. Orang tua harus mengajarkan nilai-nilai ini, baik melalui contoh langsung maupun melalui diskusi tentang etika dalam penggunaan teknologi, seperti cara berperilaku di media sosial dan cara menghadapi tekanan digital.
Kesimpulan
Membangun bonding antara orang tua dan anak di era digital adalah tantangan yang memerlukan usaha dan pemahaman dari kedua belah pihak. Orang tua tidak bisa sekadar menerapkan metode lama dalam berinteraksi, tetapi harus beradaptasi dengan konteks zaman yang terus berubah. Pandangan Paus Fransiskus dalam Amoris Laetitia menggarisbawahi pentingnya kehadiran orang tua yang penuh kasih sayang, empati, dan pengertian dalam membimbing anak-anak di tengah era digital. Dengan memanfaatkan teknologi secara bijak, menciptakan waktu berkualitas tanpa gadget, dan berkomunikasi secara terbuka, orang tua dapat menciptakan hubungan yang lebih erat dan penuh cinta, meskipun berada di dunia yang semakin terhubung secara digital.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H