Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jurnalisme dan Jurnalistik yang Menyenangkan

13 September 2024   22:03 Diperbarui: 13 September 2024   22:29 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalisme dan Jurnalistik yang Menyenangkan bagi Siswa SMK Kesehatan

Sabtu 7 September 2024 lalu saya mengisi pelatihan jurnalistik kepada Mahasiswa Flobamora Universitas Sanata Dharma di Pusat Pastoral Mahasiswa DIY di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Pak Edelbertus Jara, S.Fil, Penyuluh Agama Katolik dari Kemenag Kota Yogyakarta. Dalam pelatihan itu saya memberikan dasar-dasar penulisan feature. Lalu hari Selasa, 10 September 2024, saya mengisi ekstra kurikuler Jurnalistik di SMK Kesehatan Binatama. Tema yang saya tawarkan adalah Jurnalisme Gembira. Apa sih itu jurnalisme dan apa itu jurnalistik?

Di dunia yang semakin terhubung dan penuh informasi, jurnalisme dan jurnalistik sering kali dianggap sebagai dua istilah yang sama. Namun, meskipun keduanya saling terkait, mereka memiliki perbedaan yang menarik dan relevan, terutama bagi para siswa (SMK Kesehatan) yang mungkin penasaran dengan dunia media dan komunikasi.

(pelatihan menulis feature, dokumen: Edelbertus)
(pelatihan menulis feature, dokumen: Edelbertus)

Jurnalisme: Aktivitas Mencari dan Menyampaikan Kebenaran

Bayangkan ketika kalian (para siswa) sedang berada di lapangan, mengamati kegiatan pengukuran tekanan darah dalam program GITAR (Gerakan Peduli Kesehatan Sekitar), lalu kalian menuliskan hasilnya untuk dibaca oleh banyak orang. Apa yang kalian lakukan itu adalah jurnalisme. Jurnalisme adalah aktivitas mencari, menulis, dan menyebarkan informasi kepada masyarakat, baik dalam bentuk berita, laporan, maupun artikel.

Seorang jurnalis, menurut Bill Kovach dan Tom Rosenstiel dalam buku mereka The Elements of Journalism, "adalah seorang penjaga kebenaran dan pelayan masyarakat," yang bertanggung jawab untuk mengungkap fakta dan memberi informasi yang bermanfaat bagi publik. Kalian mungkin bertanya, "Bagaimana caranya seorang jurnalis bisa seperti dokter yang menyembuhkan orang dengan berita?" Nah, jurnalisme seperti ini membantu orang memahami dunia di sekitar mereka, layaknya seorang dokter yang memberikan diagnosis agar pasien bisa membuat keputusan yang tepat tentang kesehatannya.

(bersama siswa SMK Kesehatan Binatama, dokumen Pak Panca)
(bersama siswa SMK Kesehatan Binatama, dokumen Pak Panca)

Jurnalistik: Ilmu dan Seni Mengolah Informasi

Sementara itu, jurnalistik adalah ilmu dan teknik yang mendasari bagaimana jurnalisme dijalankan. Bayangkan kalian belajar teknik menyuntik atau merawat luka dengan metode yang benar; hal ini mirip dengan bagaimana seorang jurnalis belajar cara menulis berita yang objektif, melakukan wawancara, atau menyajikan informasi dengan cara yang mudah dipahami. Menurut H. Adler, seorang ahli jurnalisme, "jurnalistik adalah seni dan ilmu komunikasi yang memegang teguh prinsip-prinsip kejujuran, keakuratan, dan etika." Jurnalistik memberikan kalian kerangka berpikir untuk menyampaikan kebenaran dengan cara yang etis dan profesional.

Jadi, jurnalisme adalah praktik menyampaikan berita, jurnalistik adalah pengetahuan di balik bagaimana membuat berita itu. Di SMK Kesehatan, misalnya, kalian mungkin sudah terbiasa mengikuti protokol dan teknik medis yang jelas. Sama halnya, seorang jurnalis menggunakan teknik jurnalistik untuk menyusun dan menyebarkan informasi.

(dokumen: Pak Panca)
(dokumen: Pak Panca)

Menghubungkan Jurnalisme dan Kesehatan: Bagaimana Ini Bermanfaat bagi Kalian?

Bagi siswa SMK Kesehatan, mempelajari perbedaan antara jurnalisme dan jurnalistik bisa sangat bermanfaat. Misalnya, bayangkan kalian melaporkan hasil kegiatan kesehatan di sekolah, atau membuat artikel tentang pentingnya pola hidup sehat bagi masyarakat. Dengan pemahaman tentang jurnalisme, kalian bisa menyampaikan laporan yang menarik dan berguna. Sementara itu, dengan keterampilan jurnalistik, kalian dapat memastikan bahwa informasi tersebut akurat dan dapat dipercaya.

Menurut seorang ahli pendidikan komunikasi, Dr. Yanti Suryani, "Memahami jurnalistik memberikan siswa kemampuan untuk berpikir kritis dan menyaring informasi. Mereka menjadi lebih cerdas dalam menangkap berita, yang merupakan bekal penting dalam dunia modern yang penuh informasi." Kalian akan belajar cara membedakan berita yang akurat dari berita palsu, serta menyampaikan informasi kesehatan yang benar kepada masyarakat.

(dokumen: Pak Panca)
(dokumen: Pak Panca)

Jurnalisme Gembira: Menjadi Kreatif dalam Penyampaian Informasi

Dalam konteks pendidikan yang menyenangkan, jurnalisme gembira bisa menjadi alat yang efektif bagi siswa SMK Kesehatan. Kalian dapat melakukan liputan kegiatan kesehatan di sekolah, membuat buletin sekolah tentang pola hidup sehat, atau bahkan memproduksi video edukatif tentang cara menjaga kebersihan tangan di masa pandemi. Kegiatan ini tidak hanya mengasah keterampilan kalian dalam jurnalisme, tetapi juga menambah kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan.

Dengan menggabungkan keterampilan jurnalistik yang kalian pelajari, kalian bisa menjadi agen perubahan yang tidak hanya melayani kesehatan fisik masyarakat, tetapi juga kesehatan informasi melalui jurnalisme yang bertanggung jawab.

(dokumen: Pak Panca)
(dokumen: Pak Panca)

Baik jurnalisme maupun jurnalistik adalah dua hal yang penting dalam dunia modern, khususnya bagi siswa SMK Kesehatan. Jurnalisme mengajarkan kalian bagaimana menyampaikan informasi dengan benar dan menarik, sementara jurnalistik memberikan fondasi ilmiah dan etis untuk melakukannya. Dengan memahami kedua konsep ini, kalian dapat berperan lebih aktif dalam memberikan informasi yang akurat dan berguna kepada masyarakat.

Seperti yang dikatakan oleh Albert Camus, seorang filsuf dan penulis, "Jurnalisme adalah profesi yang paling hebat karena kalian berada di garis depan kebenaran dan masyarakat." Dan dengan pengetahuan jurnalistik, kalian dapat menjalankan peran ini dengan cara yang benar, akurat, dan tentu saja, menyenangkan!

Menurut Pak Panca dan Bu Ana sebagai pengajar ekstra jurnalistik para siswa sudah melatih teknik pengambilan video, public speaking, pembuatan di lab farmasi seperti aromatherapy, deodorant, sabun alami, Lipton produk lainnya. Sedangkan melalui pelatihan ini, para siswa diharapkan lebih menikmati peran mereka sebagai pembelajar yang siap sedia berbagi kepada masyarakat teknik dan tips mencapai kesehatan dasar dalam masyarakat.

Sedangkan Pak Edelbertus, penyuluh dari kemenag Kota Yogyakarta berharap dengan pelatihan ini, para mahasiswa berkesempatan untuk mengembangkan bakat dan talenta mereka dalam menulis baik itu berita, opini, feature maupun penulis karya ilmiah mereka (skripsi dan tesis). Kesempatan semacam ini juga mencari sarana pengembangan diri dan membiasakan mahasiswa untuk melakukan hal-hal yang positif dan mengurangi hal-hal negatif yang justru menghambat perkuliahan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun