Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Memaknai 66 Tahun SMK Karya Rini Yogyakarta

10 September 2024   13:54 Diperbarui: 10 September 2024   18:20 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEMAKNAI 66 TAHUN SMK KARYA RINI YOGYAKARTA

Tema hari ulang tahun pada tahun 2024 ini adalah: "66 Tahun SMK Karya Rini Yogyakarta (Karinta) Bangkit Semangat Berjuang dalam Keberagaman untuk Berprestasi Membangun Negeri" mencerminkan semangat yang luar biasa dalam merayakan perjalanan panjang sekolah ini.

Di usia ke-66, Karinta menunjukkan tekad untuk terus berjuang dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa. Demikian harapan yang disampaikan oleh Kepala SMK Karya Rini, Dra. H. Jirhananh, M.Pd dalam sambutannya. "Kita berharap, SMK ini terus eksis untuk memberikan sumbangsih bagi bangsa melalui program mencerdaskan kehidupan bangsa," kata Bu Jirhanah yang disambut tepuk tangan siswa.

Para siswa yang duduk dengan antusias di selasar sekolah menikmati moment perayaan ulang tahun ini sambil mendengarkan pengumuman hasil lomba Majalah Dinding, Daur Ulang dan Memasak dan Merias Tumpeng, yang dibacakan oleh bu Lisa selaku pembawa acara. Para siswa didampingi para guru dan mahasiswa dari Universitas Taman Siswa dan Universitas Negeri Yogyakarta yang sedang PKL selama 3 bulan. Kebetulan bulan September ini akan berakhir masa PKL mereka.

(dokpri)
(dokpri)

Memaknai Tema 

Tema di atas mengajak seluruh elemen di SMK Karya Rini untuk tidak hanya bangga dengan sejarahnya, tetapi juga terus berinovasi dan berkembang dalam keberagaman untuk meraih masa depan yang lebih baik bagi bangsa. Ada beberapa poin penting refleksi yang bisa didalami dari tema di atas.

Pertama, Perjalanan Panjang dalam Pendidikan. 66 tahun adalah waktu yang cukup lama. Ini menunjukkan ketangguhan dan dedikasi SMK Karya Rini dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi para siswa. Dengan terus beradaptasi mengikuti perkembangan zaman, sekolah ini menjadi bagian integral dari dunia pendidikan di Yogyakarta.

(Bu Eka (kiri), ketua panitia HUT bersama Bu Lisa, MC)
(Bu Eka (kiri), ketua panitia HUT bersama Bu Lisa, MC)

Kedua, Keberagaman sebagai Kekuatan. Tema ini menekankan pentingnya keberagaman, baik dalam latar belakang siswa maupun pendekatan pendidikan. Keberagaman ini dilihat sebagai kekuatan yang memperkaya proses belajar-mengajar, mendorong siswa untuk saling menghargai dan bekerja sama dalam meraih prestasi.

Ketiga, Bangkit dan Berprestasi. Setelah melewati berbagai tantangan, termasuk di masa-masa sulit seperti pandemi, SMK Karya Rini bangkit dengan semangat baru. Prestasi akademis maupun non-akademis menjadi target yang terus diperjuangkan oleh siswa dan guru, mencerminkan komitmen untuk terus maju dan berkembang.

Keempat, Kontribusi untuk Membangun Negeri. Sekolah ini tidak hanya berfokus pada prestasi individu, tetapi juga menekankan pentingnya kontribusi bagi bangsa. Lulusan-lulusannya diharapkan menjadi generasi penerus yang berperan aktif dalam membangun Indonesia, baik melalui keahlian yang mereka pelajari maupun nilai-nilai yang mereka pegang.

(siswa duduk selasar sekolah menunggu perayaan dimulai, dokpri)
(siswa duduk selasar sekolah menunggu perayaan dimulai, dokpri)

Memaknai Angka 66

Saya mencoba mengajak civitas academica Karya Rini dan juga pihak Yayasan untuk memaknai angka 66. Ada dua tawaran yang bisa kita maknai bersama yakni secara psikologis dan spiritual, terutama yang berkaitan dengan perkembangan lembaga pendidikan.

Pertama, Makna Psikologis. 

Ada tiga point yang bisa kita maknai bersama. 1) Stabilitas dan Kematangan. Angka 66 menandakan perjalanan yang telah cukup panjang, mencerminkan kematangan dalam menghadapi berbagai tantangan. Dalam hal ini, lembaga pendidikan seperti SMK Karya Rini yang telah berusia 66 tahun bisa dianggap telah mencapai stabilitas yang kuat, baik dalam struktur maupun proses pendidikannya. Secara psikologis, usia ini memberi kepercayaan diri untuk menghadapi masa depan dengan lebih baik karena pengalaman panjang yang telah ditempuh.

2) Fleksibilitas dan Adaptasi. Secara psikologis, usia 66 tahun menunjukkan bahwa lembaga telah belajar untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan. Dalam dunia pendidikan yang dinamis, kemampuan beradaptasi sangat penting agar tetap relevan dan inovatif. Angka ini menunjukkan bahwa lembaga sudah menguasai keterampilan fleksibilitas mental, penting untuk merangkul perubahan teknologi, kurikulum, dan kebutuhan siswa yang beragam.

3) Refleksi dan Pembaruan. 66 tahun juga memberi kesempatan untuk refleksi, melihat kembali apa yang telah dicapai dan apa yang perlu diperbaiki. Dalam perkembangan psikologis, refleksi mendalam membawa wawasan yang lebih baik untuk pembaruan dan perbaikan diri, yang juga berlaku bagi lembaga pendidikan dalam meningkatkan mutu pembelajaran.

(guru dan murid duduk sama rata. dokpri)
(guru dan murid duduk sama rata. dokpri)

Kedua, Makna Spiritual. 

Secara spiritual, ada tiga makna juga yang bisa kita dalami bersama. 1) Harmoni dan Keberkahan. Secara spiritual, angka 66 sering dianggap sebagai simbol harmoni dan keseimbangan. Dalam konteks lembaga pendidikan, hal ini bisa diartikan bahwa SMK Karya Rini telah mencapai tahap di mana nilai-nilai pendidikan, spiritualitas, dan etika berjalan selaras. Keseimbangan ini penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang sehat dan penuh keberkahan, yang mendukung perkembangan intelektual dan moral siswa.

2) Tanggung Jawab dan Pengabdian. Secara numerologis, angka 6 dikaitkan dengan tanggung jawab, pelayanan, dan pengabdian kepada orang lain. Dua angka 6 (66) memperkuat pesan bahwa lembaga pendidikan ini berfungsi sebagai tempat pengabdian yang tinggi terhadap pembentukan karakter siswa. Pengabdian pada dunia pendidikan yang sudah berlangsung selama 66 tahun mencerminkan komitmen lembaga dalam melahirkan generasi yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

3) Keseimbangan antara Duniawi dan Spiritual. Secara spiritual, angka 66 juga mengajak untuk menyeimbangkan aspek duniawi dan spiritual. Lembaga pendidikan yang sudah matang diharapkan tidak hanya fokus pada aspek akademis dan keterampilan, tetapi juga pada pembinaan spiritual, moral, dan emosional siswa. Ini penting dalam membentuk manusia seutuhnya, yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga bijak secara spiritual.

(ibu kepala sekolah didampingi wakil yayasan dan GM Mandala Wanitatama, memotong tumpeng syukuran, dokpri)
(ibu kepala sekolah didampingi wakil yayasan dan GM Mandala Wanitatama, memotong tumpeng syukuran, dokpri)

Angka 66 secara psikologis mencerminkan kematangan, refleksi, dan kemampuan beradaptasi, sedangkan secara spiritual melambangkan harmoni, tanggung jawab, dan keseimbangan. Dalam kaitannya dengan lembaga pendidikan, angka ini dapat dimaknai sebagai tonggak penting untuk terus berinovasi sambil tetap berpegang pada nilai-nilai moral dan spiritual, guna menciptakan generasi penerus yang tidak hanya berprestasi secara akademis, tetapi juga bermoral dan bermanfaat bagi masyarakat luas.

Profisiat SMK Karya Rini. Semoga segenap civitas academica-nya menikmati moment ini sebagai "pengisian" semangat pengabdian dan pelayanan untuk bangsa dan negara.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun