Faisal Basri: Di Tengah Arus dan Gelombang
Di meja diskusi, suara tak kenal lelah berkumandang,
Kritiknya tajam, meretas tirani angan,
Ekonomi dibedah, disusun ulang, dirancang,
Untuk rakyat kecil, yang sering terlupakan zaman.
Langkahnya tak gentar, di tengah badai politik nan kelam,
Berani berbeda, mengurai simpul korupsi dan dendam,
Ia tak sekadar bicara, tapi bertindak di setiap malam,
Membangun mimpi negeri, meski jalan penuh liku dan kerikil hitam.
Kini ia pergi, tapi jejaknya takkan hilang,
Ide dan gagasannya tetap mengalir, terang benderang,
Faisal Basri, sang pembela keadilan,
Namamu akan dikenang dalam riak pergerakan yang panjang.
Faisal Basri adalah sosok yang dikenal luas sebagai ekonom dan politikus dengan suara yang lantang dan pemikiran kritis. Sepanjang kariernya, ia kerap mengungkapkan pandangannya secara tegas terhadap isu-isu ekonomi dan politik, terutama terkait dengan ketidakadilan dan korupsi. Dalam setiap kesempatan, ia selalu berusaha menyuarakan kepentingan rakyat kecil, memperjuangkan kebijakan ekonomi yang lebih adil dan merata.
Puisi di atas menggambarkan Faisal sebagai seorang pemikir yang tajam, yang tidak hanya bersuara namun juga bertindak, menghadapi badai politik dengan keberanian. Kritik dan gagasan-gagasannya terhadap korupsi dan ketimpangan ekonomi memberi warna tersendiri dalam diskursus kebijakan publik di Indonesia. Meski sering kali berada di posisi yang berseberangan dengan arus utama, Faisal Basri tetap konsisten memperjuangkan prinsip-prinsipnya, menjadikan dirinya sebagai salah satu suara independen dalam politik nasional.
Faisal Basri dikenal sebagai seorang ekonom dan politikus yang berani berbicara tanpa kompromi, memperjuangkan keadilan sosial dan transparansi dalam kebijakan ekonomi. Sosoknya diakui oleh banyak tokoh sebagai pilar penting dalam diskursus ekonomi dan politik di Indonesia.
Menurut ekonom senior Chatib Basri, Faisal adalah seorang intelektual yang konsisten menyuarakan kebenaran, tanpa takut menghadapi risiko. Bagi Chatib, Faisal adalah intelektual yang tak pernah takut menyuarakan kebenaran. Pernyataan ini mencerminkan keberanian Faisal dalam menyampaikan kritik yang tajam dan ide-ide yang sering kali berseberangan dengan arus utama.
Mantan Menteri Lingkungan Hidup, Emil Salim, juga memberikan pujian serupa, dengan menyebut Faisal sebagai "penjaga moralitas dalam ekonomi." Emil menilai bahwa Faisal selalu memperjuangkan kebijakan yang berbasis pada keadilan sosial, menempatkan kepentingan rakyat sebagai prioritas utama dalam setiap kebijakan yang ia usulkan.
Sedangkan salah seorang sahabatnya yang lain, Didik J. Rachbini mengatakan, "Meskipun tidak menduduki jabatan formal di partai atau pemerintahan, kiprahnya baik sebagai akademisi maupun aktivis ekonomi-politik telah memberikan dampak besar dalam mendorong reformasi dan perbaikan kebijakan dan demokrasi secara luas di Indonesia." (seperti yang ditulis dalam finance.detik.com 7 September 2024).
Ketiga pujian ini menunjukkan betapa besar pengaruh Faisal Basri dalam membentuk pemikiran dan kebijakan ekonomi di Indonesia, serta dedikasinya dalam memperjuangkan prinsip-prinsip keadilan dan transparansi.
Kini suara lantang itu telah pergi. Tetapi ia meninggalkan legasi tentang peran intelektual yang tidak boleh diam saja berhadapan dengan ketidakadilan yang terjadi di depan mata. Semoga ada penerus yang berani seperti Faisal agar bangsa ini tidak pernah kehabisan tokoh dan intelektual yang peduli dengan ketimpangan dan ketidakadilan sosial dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H