Proses kaderisasi tidak hanya melibatkan pengembangan kapasitas pribadi, tetapi juga membuka akses bagi perempuan ke jaringan politik yang lebih luas. Melalui jaringan ini, perempuan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan politisi senior, mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, dan memanfaatkan aliansi politik untuk memajukan karir mereka.
Proses kaderisasi tidak hanya melibatkan pengembangan kapasitas pribadi, tetapi juga membuka akses bagi perempuan ke jaringan politik yang lebih luas. Menurut Dr. Lili Romli, seorang peneliti senior di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), melalui jaringan ini, perempuan memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan politisi senior, mendapatkan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, dan memanfaatkan aliansi politik untuk memajukan karir mereka. Dr. Romli menekankan bahwa jaringan politik ini berperan penting dalam membuka peluang perempuan untuk terlibat lebih jauh dalam pengambilan keputusan strategis dan mendobrak dominasi laki-laki dalam dunia politik.
Jaringan ini sangat penting karena politik sering kali ditentukan oleh kekuatan hubungan dan dukungan dari kelompok-kelompok yang lebih berpengaruh. Kaderisasi yang berhasil dapat membantu perempuan menembus lingkaran-lingkaran kekuasaan yang biasanya dikuasai laki-laki.
3. Meningkatkan Kesadaran Gender dalam Partai
Salah satu peran penting kaderisasi adalah menginternalisasikan kesadaran gender dalam struktur partai politik. Proses kaderisasi yang responsif gender dapat mendorong partai politik untuk lebih memperhatikan isu-isu kesetaraan dan memperjuangkan hak-hak perempuan di dalam organisasi.
Partai politik yang sadar gender akan lebih mungkin mempromosikan perempuan ke posisi strategis dan memberikan ruang bagi mereka untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, kaderisasi yang inklusif terhadap perempuan bisa mendorong perubahan budaya politik yang lebih ramah gender di dalam partai.
Partai politik yang sadar gender akan lebih mungkin mempromosikan perempuan ke posisi strategis dan memberikan ruang bagi mereka untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan. Menurut Yenny Wahid, seorang aktivis dan direktur Wahid Foundation, kaderisasi yang inklusif terhadap perempuan bisa mendorong perubahan budaya politik yang lebih ramah gender di dalam partai. Yenny Wahid menekankan bahwa partai yang memberikan perhatian khusus pada kesetaraan gender dalam proses kaderisasi akan lebih mampu menciptakan lingkungan politik yang inklusif, di mana perempuan dapat terlibat penuh dalam pengambilan keputusan penting.
4. Mempromosikan Keterwakilan di Posisi Strategis
Kaderisasi yang kuat bisa mendorong partai politik untuk menempatkan perempuan di posisi strategis, seperti calon kepala daerah, anggota legislatif, atau jabatan-jabatan penting lainnya. Partai politik yang serius dalam meningkatkan keterwakilan perempuan akan membina dan mengembangkan kader-kader perempuan dari tahap awal hingga mereka siap untuk maju dalam pemilu atau Pilkada.