5. Gaudete et Exsultate (2018)
Dalam Seruan Apostolik Gaudete et Exsultate, Paus Fransiskus mendorong umat untuk mengejar kesucian dalam kehidupan sehari-hari. Kunjungan ke Indonesia bisa dimaknai sebagai undangan kepada umat Katolik untuk mencari kesucian dalam tindakan sehari-hari, dalam hubungan sosial, dan dalam pelayanan kepada sesama. Paus mengingatkan bahwa kesucian bukanlah monopoli para klerus, tetapi panggilan untuk semua orang, di manapun mereka berada.
6. Fratelli Tutti (2020)
Fratelli Tutti menekankan persaudaraan universal dan persatuan. Di tengah situasi dunia yang penuh dengan konflik dan perpecahan, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia mungkin menjadi simbol kuat akan pentingnya persaudaraan antarumat beragama dan antarbudaya. Indonesia, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bisa menjadi contoh nyata bagi dunia tentang bagaimana keragaman bisa dirangkul dalam semangat persaudaraan. Dalam perbedaan semangat persaudaraan mendapatkan kepenuhan maknanya. Semua orang adalah saudara yang terlahir dari ibu yang sama yakni, ibu pertiwi, Indonesia.
7. Laudate Deum (2023)
Laudate Deum, merupakan seruan Apostolik Paus tentang Krisis Iklim. Seruan ini sebagai upaya memperdalam komitmen Paus terhadap isu-isu lingkungan. Dalam konteks ini, kunjungan ke Indonesia dapat dilihat sebagai pengingat akan urgensi tindakan nyata untuk mengatasi krisis iklim. Pesan Paus adalah panggilan untuk bertanggung jawab dan bersikap proaktif dalam menjaga alam demi generasi mendatang, mengingat Indonesia memiliki peran kunci dalam pelestarian lingkungan global.
Keprihatinan akan Kehidupan yang Berpusat pada Manusia dan Alam
Paus Fransiskus adalah sosok yang sangat peduli terhadap martabat manusia dan kesejahteraan planet kita. Melalui ensiklik-ensikliknya, ia terus mengingatkan dunia bahwa setiap tindakan kita harus diarahkan pada kesejahteraan sesama dan kelestarian alam. Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia, dalam kaitannya dengan ensiklik-ensiklik tersebut, membawa pesan utama bahwa perdamaian, keadilan sosial, kelestarian lingkungan, dan persaudaraan universal adalah jalan menuju dunia yang lebih baik. Ia mengajak umat Katolik, dan seluruh masyarakat Indonesia, untuk bergandengan tangan dalam menciptakan masa depan yang penuh harapan, di mana setiap orang dihargai dan alam dijaga dengan penuh tanggung jawab.
NB: Apa itu Ensiklik (Encyclic) dan Seruan Apostolik (Apostolic Exhortation)
Ensiklik
Ensiklik adalah surat resmi yang ditulis oleh Paus dan ditujukan kepada seluruh Gereja Katolik, terutama kepada para uskup, imam, dan kaum beriman. Ensiklik sering kali membahas isu-isu doktrinal, moral, atau sosial yang penting bagi Gereja dan dunia.
Tujuan utama dari ensiklik adalah memberikan bimbingan doktrinal dan moral kepada umat Katolik, serta menjelaskan ajaran Gereja tentang isu-isu tertentu. Ensiklik sering kali menjadi referensi penting dalam menginterpretasikan ajaran Katolik.
Seruan Apostolik:
Seruan Apostolik adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Paus, biasanya setelah sinode para uskup atau sebagai tanggapan terhadap situasi tertentu dalam Gereja. Dokumen ini memiliki cakupan yang lebih luas dan sering kali lebih praktis dibandingkan ensiklik.
Tujuannya adalah untuk memberikan bimbingan pastoral atau mengimplementasikan keputusan yang diambil dalam sinode, serta memberikan arah bagi kehidupan dan misi Gereja di dunia. Seruan Apostolik lebih sering digunakan untuk mendorong tindakan konkret di kalangan umat beriman.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H