Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Leviana, Jejak yang Tersisa

23 Agustus 2024   23:06 Diperbarui: 23 Agustus 2024   23:39 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun, Adrian tidak mendengarkan. Ia menampar Leviana, dan rasa sakit yang dirasakan Leviana bukan hanya fisik, tetapi juga emosional. Hatinya tercabik. Harga dirinya terinjak. Kekecewaan dan kesedihan memenuhi hati Leviana, membuatnya merasa seperti terjebak dalam hubungan yang penuh penderitaan.

Setiap malam, Leviana berbaring di tempat tidurnya, memikirkan apa yang salah dan bagaimana segala sesuatu menjadi seperti ini. Tekanan batin yang dia alami semakin berat, dan dia merasa hidupnya hanya menjadi serangkaian peristiwa yang menyakitkan.

"Aku tidak bisa terus hidup seperti ini," kata Leviana pada dirinya sendiri saat menangis di malam hari. "Aku harus melakukan sesuatu."

Pada pagi hari berikutnya, Leviana memutuskan untuk mengambil langkah besar. Dengan penuh tekad, dia mulai mengepak barang-barangnya. Setiap item yang dimasukkannya ke dalam koper terasa seperti langkah menuju kebebasan yang telah lama dirindukannya.

Dia menulis sebuah surat singkat untuk Adrian, yang lebih banyak ditujukan kepada dirinya sendiri daripada kepada Adrian. Dalam surat itu, dia menulis tentang keberanian yang dia butuhkan untuk meninggalkan hubungan ini dan bagaimana dia bertekad untuk menemukan hidup yang lebih baik.

***

Leviana: (dalam surat) "Adrian, aku tidak bisa terus hidup dalam ketidakpastian dan penderitaan ini. Aku perlu pergi untuk menemukan kebahagiaan dan kedamaian dalam hidupku. Aku berharap kamu bisa memahami dan mungkin suatu hari nanti kita bisa melihat kembali dengan cara yang lebih baik."

Dia meninggalkan surat itu di meja, lalu mengambil koper dan keluar dari rumah dengan hati yang bergetar. Mobil tua yang dia kendarai terasa sebagai simbol awal baru, dan setiap kilometer yang dia tempuh membawanya menjauh dari kehidupan yang penuh kesedihan.

(dokpri: GemAIBOT)
(dokpri: GemAIBOT)

***

Leviana tiba di sebuah kota baru dengan semangat baru yang disertai oleh rasa cemas dan harapan. Dia mencari pekerjaan dan tempat tinggal, memulai kehidupan yang sepenuhnya baru. Setiap hari, dia berusaha untuk menyembuhkan luka batin dan membangun kembali rasa percaya dirinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun