Bacaan pertama pada Hari Raya Maria Diangkat Ke Surga, Minggu 18 Agustus 2024 diambil dari Wahyu 11:19a; 12:1.3-6.10ab.
"Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia berteriak kesakitan."
Ada enam makna untuk kutipan di atas yang bisa dikaitkan dengan situasi zaman ini.
Pertama, Perempuan Berselubungkan Matahari.
Dalam konteks zaman sekarang, ini dapat ditafsirkan sebagai wanita yang memiliki kekuatan dan keberanian luar biasa. Matahari melambangkan kekuatan dan kehidupan, jadi seorang wanita yang "berselubungkan matahari" mungkin merupakan wanita yang kuat, berani, dan pemberdaya, yang berdiri teguh di tengah tantangan dan kesulitan.
Kedua, Bulan di Bawah Kakinya.
Bulan sering dikaitkan dengan siklus, perubahan, dan regenerasi. Dalam konteks modern, ini bisa berarti bahwa wanita bisa mengelola dan beradaptasi dengan perubahan dalam hidupnya, dan mampu "menginjak" rasa takut dan ketidakpastian yang datang dengan perubahan tersebut. Ini juga bisa berarti bahwa wanita  memiliki kontrol atas kehidupannya dan masa depannya.
Ketiga, Mahkota Dua Belas Bintang.
Dalam Alkitab, dua belas bintang sering dikaitkan dengan dua belas suku Israel. Dalam konteks modern, ini bisa berarti bahwa wanita adalah pemimpin yang bijaksana dan adil, yang memberikan bimbingan dan perlindungan kepada orang-orang yang ia pimpin. Ini juga bisa berarti bahwa wanita dihargai dan dihormati oleh banyak orang.
Keempat, Ia Sedang Mengandung.
Dalam konteks zaman sekarang, ini bisa dianggap sebagai simbol dari wanita yang mempersiapkan diri untuk melahirkan sesuatu yang baru dalam hidupnya. Ini bisa berarti proyek baru, karir baru, atau perubahan besar lainnya. Meski prosesnya mungkin sulit dan menantang, namun hasil akhirnya bisa menjadi suatu hal yang sangat berharga.
Kelima, Dalam Keluhan dan Penderitaannya Hendak Melahirkan.
Ini bisa menggambarkan betapa sulitnya proses perubahan atau pencapaian tujuan. Ada banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi dan bisa membuat seseorang merasa putus asa. Namun, ini juga mengingatkan kita bahwa hasil yang berharga sering kali memerlukan pengorbanan dan kerja keras.
Keenam, Ia Berteriak Kesakitan.
Ini menunjukkan bahwa perjuangan dan penderitaan adalah bagian tak terpisahkan dari proses melahirkan sesuatu yang baru. Namun, ini juga bisa dianggap sebagai simbol dari kekuatan dan ketahanan wanita. Meski menghadapi rasa sakit dan penderitaan, tetapi ia tetap bertahan dan melanjutkan perjuangannya. Ini adalah gambaran dari wanita yang tidak mudah menyerah dan selalu berjuang untuk mencapai tujuannya.
Semoga keenam makna yang bisa dalami bacaan dari Kitab Wahyu ini menginspirasi kita menghadapi tantangan dan kesulitan zaman seraya berpasrah (penuh iman) kepada penyelenggaraan Ilahi. Bahwa sebuah perubahan membutuhkan pengorbanan. Demikian pun keselamatan (abadi) bisa dicapai berkat pengorbanan, seperti wanita dalam bacaan Wahyu hari ini.
Selamat hari Minggu, selamat merayakan Bunda Maria Diangkat Ke Surga.