Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Istana Kelelawar

13 Agustus 2024   22:28 Diperbarui: 13 Agustus 2024   22:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Timo merasa ada sesuatu yang mencekam di hatinya. Ia ingin lari, tapi tubuhnya tak bisa bergerak. Kegelapan mulai menyelimuti pikirannya, menariknya ke dalam jurang yang tak berujung. Di luar, kelelawar-kelelawar mulai terbang, keluar dari sarangnya, mengisi malam dengan tawa seram yang menggema di seluruh pulau.

Di sana, di puncak pohon randu raksasa, Timo hilang dalam kebohongan yang telah menjeratnya, menjadi bagian dari kegelapan yang menyelimuti Istana Kelelawar.

Pulau itu tetap berdiri tegak, dengan ribuan kelelawar yang setia menjaga rahasia yang akan terus terpendam, sampai waktu yang tak terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun