Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tambang di Kampung dan di Kota

10 Agustus 2024   23:06 Diperbarui: 10 Agustus 2024   23:18 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari demi hari berlalu, dan tambang itu terus ditarik ulur, tanpa ada yang benar-benar memenangkan permainan ini. Berbeda dengan tarik tambang di kampung yang penuh canda dan tawa, di sini tidak ada rasa kebersamaan, melainkan negosiasi tanpa henti dan kepentingan pribadi yang tak pernah surut.

Akhirnya, kesepakatan pun tercapai, meski tanpa perasaan puas di kedua belah pihak. Pemerintah mendapatkan sebagian dari apa yang mereka inginkan, begitu pula ormas tersebut. Namun, tambang tak kasatmata itu masih ada, menunggu waktu kapan akan ditarik kembali, siap untuk permainan berikutnya.

Di kampung, senja mulai turun. Anak-anak dan orang dewasa berkumpul, makan bersama, berbagi cerita tentang betapa serunya lomba tadi siang. Sementara itu, di ruang rapat yang dingin dan sunyi, beberapa pejabat dan perwakilan ormas pulang ke rumah masing-masing, berpikir tentang bagaimana langkah mereka selanjutnya.

Di sinilah perbedaan antara dua tarik tambang itu terlihat jelas. Satu tentang kebersamaan dan semangat, sementara yang lain tentang kepentingan dan kekuasaan. Tapi, mungkin keduanya sama-sama mengajarkan satu hal: bahwa dalam hidup ini, terkadang kita harus menarik tambang, dan terkadang kita harus mengalah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun