Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kamu Mengidap Ailurophobia? Nyalimu Kecil!

8 Agustus 2024   19:24 Diperbarui: 8 Agustus 2024   19:28 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ilustrasi orang sedang berdoa rosario tibatiba kucing masuk dan membuat seorang ibu ketakutan. dokpri. GemAIBOT)

Kamu Mengidap Ailurophobia? Nyalimu Kecil!

Judul di atas bukan untuk meremehkan para penderita Ailurophobia. Ini hanya semacam "smash" agar seseorang lebih termotivasi untuk sembuh. Saya ingin mengawalinya dengan kisah berikut, 

Suatu malam di bulan Oktober dua tahun yang lalu, kami beberapa keluarga katolik mengadakan Doa Rosario (bergilir dari rumah ke rumah setiap malam). Ketika sedang mendaraskan doa Salam Maria, tiba-tiba salah satu teman kami, seorang ibu melompat ke atas sandaran sofa kala ia melihat seekor kucing masuk dari arah dapur. Ia gemetaran sambil meminta tolong agar kucingnya diusir dulu. Kami yang tidak tahu langsung spontan tertawa karena dianggap sebagai sesuatu yang lucu. Maklum baru kali itu kami melihat ia amat ketakutan pada kucing.

Untuk sementara semua yang hadir tidak lagi fokus pada darasan doa Salam Maria, tetapi pada upaya menenangkan ibu itu. Kucing segera dihalau ke dapur dan pintunya ditutup dan dikunci. Setelah agak tenang, rangkain doa dilanjutkan kembali.

Orang yang takut akan kucing, termasuk bulu kucing, mengalami apa yang disebut ailurophobia. Kata ailurophobia berasal dari gabungan dua kata yaitu "ailuro" yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti "kucing" dan "phobia" yang berarti "ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu atau seseorang". Jadi, ailurophobia adalah ketakutan yang berlebihan atau irasional terhadap kucing. Ailurophobia bisa bisa bersifat ringan hingga parah dan dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan ketika berhadapan dengan kucing atau bahkan ketika hanya memikirkan kucing. Pengalaman teman tadi sudah termasuk ailuraphobia yang parah. Kali ini kita mencoba mencari tahu mengapa (penyebab) ada orang yang takut kucing.

Ailurophobia adalah salah satu jenis fobia yang cukup umum terjadi pada manusia. Ketakutan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pengalaman traumatis terkait kucing, kurangnya pengalaman atau paparan dengan kucing, atau bahkan ketakutan yang diwariskan dari orang tua atau keluarga.

Faktor Penyebab dan Cara Mengatasi

Mari kita mencoba menggali faktor apa saja yang bisa menyebabkan terjadinya Ailurophobia pada seseorang disertai dengan cara mengatasinya.

Pertama, Pengalaman Negatif. Seseorang yang pernah digigit atau dicakar oleh kucing bisa memicu rasa takut yang bertahan lama. 

Pengalaman negatif seperti digigit atau dicakar oleh kucing dapat memicu rasa takut yang bertahan lama karena beberapa alasan:
1) Rasa sakit fisik. Cedera yang disebabkan oleh gigitan atau cakaran dapat meninggalkan rasa sakit fisik yang memicu ingatan buruk, memperkuat rasa takut.
2) Respons emosional. Kejutan dan ketakutan yang dialami saat insiden terjadi dapat membekas dan menjadi pemicu rasa takut di kemudian hari.
3) Asosiasi negatif. Setelah mengalami kejadian negatif, seseorang mungkin mulai mengasosiasikan semua kucing dengan bahaya atau ancaman.
4) Memori yang bertahan lama. Pengalaman traumatis cenderung diingat lebih jelas dan bertahan lebih lama dalam ingatan, yang dapat membuat seseorang terus waspada terhadap kucing.

Cara Mengatasi Pengalaman Negatif

Ada empat cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketakutan akitab pengalaman negative. Satu, Pendekatan bertahap. Menghadapi rasa takut secara perlahan, mulai dari melihat gambar kucing hingga berada di dekat kucing dalam situasi terkendali.
Dua, Membangun pengalaman positif. Menghabiskan waktu dengan kucing yang ramah dan tenang dapat membantu menggantikan asosiasi negatif dengan pengalaman positif.
Tiga, Terapi bicara. Mendiskusikan pengalaman dan ketakutan dengan terapis dapat membantu memproses trauma dan mengembangkan strategi coping.
Dan empat, Edukasi tentang kucing. Belajar tentang perilaku kucing dan cara berinteraksi dengan aman dapat mengurangi ketakutan yang disebabkan oleh ketidakpahaman.

(dokpri. GemAIBOT)
(dokpri. GemAIBOT)

Kedua, Pengaruh Lingkungan. Mendengar cerita menakutkan atau menyaksikan orang lain takut pada kucing dapat memengaruhi seseorang untuk mengembangkan ketakutan serupa. Pengaruh lingkungan dapat memainkan peran signifikan dalam mengembangkan ailurophobia (ketakutan terhadap kucing). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun