Mohon tunggu...
Alfred Benediktus
Alfred Benediktus Mohon Tunggu... Editor - Menjangkau Sesama dengan Buku

Seorang perangkai kata yang berusaha terus memberi dan menjangkau sesama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kunjungan Industri, Mengukur Langsung Teori dan Aksi

5 Agustus 2024   08:09 Diperbarui: 5 Agustus 2024   10:07 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, menghubungkan teori dan praktik. Dengan mengalami situasi nyata, siswa dapat lebih memahami bagaimana konsep dan teori yang dipelajari di kelas diaplikasikan dalam konteks profesional. Ini membantu meningkatkan pemahaman dan penyerapan materi pelajaran. Siswa bisa melihat bagaimana konsep dan teori diterapkan dalam situasi nyata membantu siswa memahami materi pelajaran dengan lebih mendalam. Pengalaman ini menjembatani kesenjangan antara teori di kelas dan praktik di lapangan. Dengan terlibat langsung, siswa dapat mengembangkan keterampilan praktis yang relevan dengan bidang studi mereka. Ini termasuk keterampilan teknis, keterampilan komunikasi, dan kemampuan problem-solving.

(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)
(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)

Keempat, motivasi dan inspirasi. Para siswa dapat melihat langsung profesi yang ingin mereka tekuni sehingga dapat menjadi sumber motivasi yang kuat. Siswa dapat melihat berbagai peluang karir dan mendapatkan inspirasi untuk merencanakan jalur karir mereka sendiri. Seorang siswa bernama Salwa Auliya Niarna (XI Farmasi) terkesan amat termotivasi oleh keramahan pemandu di lokasi kunjungan. "Pemandu wisatanya sangat ramah dan sangat berkesan bagi kami. Panduan yang diberikan sangat membantu, lebih banyak memberikan informasi tentang adat Bali." Kesan positif semacam ini menjadi salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam kunjungan ini.

Kelima, mengenal budaya kerja. Siswa berkesempatan untuk belajar tentang etika, budaya, dan standar kerja di industri kesehatan. Ini penting untuk mempersiapkan mereka memasuki dunia kerja dengan sikap profesional yang tepat. Kesempatan ini memungkinkan siswa untuk bisa memahami pentingnya integritas, tanggung jawab, dan profesionalisme. Mereka akan melihat bagaimana para profesional menjaga standar etika dalam setiap aspek pekerjaan mereka, termasuk dalam hal kerahasiaan pasien dan keputusan medis yang etis.

Keenam, jaringan profesional. Kunjungan industri juga membuka peluang bagi siswa untuk berinteraksi dengan para profesional di bidang kesehatan. Mereka bisa membangun jaringan yang mungkin berguna untuk kesempatan magang atau pekerjaan di masa depan. Kesempatan ini membantu siswa untuk memiliki kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan para profesional yang bekerja di industri kesehatan. Ini memungkinkan mereka untuk bertanya tentang pengalaman kerja, tantangan di lapangan, dan tips untuk sukses di bidang tersebut.

(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)
(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)

Ketujuh, pemahaman tantangan industri. Kunjungan semacam ini membantu siswa untuk dapat mengidentifikasi tantangan dan masalah yang dihadapi industri kesehatan saat ini. Ini dapat memotivasi mereka untuk berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi di masa depan. Mereka dapat mengukur langsung kesenjangan antara teori dan kerja lapangan (meski hanya beberapa jam) yang kelak akan mereka gulati selama tiga bulan. Pemahaman industri ini akan terlihat saat mereka laporan kegiatan hasil kunjungan secara berkelompok (sesuai pembagian yang sudah diatur oleh para pendamping).

Secara keseluruhan, kunjungan industri ini adalah bagian integral dari pendidikan di SMK Kesehatan Binatama Sleman Yogyakarta, yang membantu mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga profesional yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja. Selain itu, para siswa juga dilatih untuk bekerjasama dalam tim (membuat laporan kegiatan bersama): mengukur sejauh mana kesepahaman mereka atas kegiatan yang dilakukan bersama itu. Mereka dilatih sedini mungkin untuk menjadi tenaga perawat dan farmasi yang siap kerja, siap melayani sesama, siap meluhurkan nama keluarga dan siap memberi kesaksian akan potensi dan mutu pelayanan SMK Binatama. 

(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)
(dokumen: Ibu Ulfiyah, S.Pd)

Alfred B. Jogo Ena dan Ulfiyah, S.Pd, Waka SDM SMK Binatama Sleman Yogyakarta

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun