Kedua, peran pendidik sebagai fasilitator. Tantangan dan kompleksitas dunia pendidikan mendorong para guru/pendidik untuk terus berbenah dan menyesuaikan diri agar bisa menjadi agen perubahan baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Sebagai agen perubahan para pendidik harus menetapkan standar capaian belajar yang tinggi bagi pembelajar dan tentu bagi diri mereka sendiri.
Standar itu (bukan agar para guru menjadi lebih banyak tahu sehingga berperan sebagai pemberitahu segala pengetahuan) dimaksudkan agar para pendidik menyediakan dukungan dan sumber daya belajar yang baik dan menghadirkan dirinya di hadapan peserta didik sebagai fasilitator.Â
Sebagai fasilitator pendidik hadir untuk menemani para peserta didik selain melakukan kegiatan membimbing dan memberi bantuan (pengetahuan), perlu juga memahami keragaman budaya dan karakter peserta didik serta berkomitmen menjadi pendidik yang adaptif dan fleksibel termasuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Ketiga, orang tua dan masyarakat. Pendidikan yang memerdekakan ditandai dengan terciptanya ruang belajar bersama yang didukung penuh oleh kehadiran dan tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Keluarga atau orang tua beperan sebagai institusi utama untuk meletakkan dasar-dasar pendidikan sebagaimana yang dimaksudkan oleh Drijarkara, salah satu tokoh pendidikan Jesuit dan Indonesia.Â
Keterlibatan orang tua untuk memberi dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan agar program-program yang telah disepakati bersama bisa dilaksanakan secara efektif dan efisien. Orang tua juga perlu terlibat dalam pengambilan keputusan terkait kurikulum agar dalam pelaksanaannya tidak menemukan kesulitan karena perbedaan ekonomi, budaya dan bahasa/komunikasi.
Keterlibatan orang tua di sekolah berkontribusi pada penurunan angka anak putus sekolah, peningkatan keberhasilan anak untuk menyelesaikan pendidikannya dan meningkatkan prestasi belajar mereka, dan juga kesehatan mental siswa. Kerjasama yang aktif antara ketiga komponen di atas (pemerintah, pendidik dan orang tua) diyakini mampu menciptakan lingkungan pendidikan dan ruang belajar yang holistic dan kondusif bagi perkembangan utuh peserta didik dalam seluruh aspek diri dan kehidupannya. (bersambung)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H